Selain Mo Liancheng, putra-putra Kaisar yang lain mempunyai kekuasaan dan kekuatan yang sama. Siapapun yang menjadi Putra Mahkota sama saja dengan menjadi sasaran perbincangan orang-orang. Jaraknya dengan posisi Kaisar pun, dipikir-pikir tidak berbeda jauh dengan jarak dengan kematian.
Menghindari perebutan posisi Putra Mahkota memang keputusan yang cerdik. Kalau Mo Liancheng benar-benar terluka seperti yang direncanakan, Kaisar pasti akan marah besar dan para pejabat negara serta rakyat akan turut bersimpati. Terluka memang terlihat seperti kalah sebelum perang, namun sebenarnya merupakan strategi tepat untuk mendapatkan hati orang-orang. Ada pepatah yang mengatakan, barang siapa yang mendapat hati rakyat akan mendapat dunia. Benarkah seperti itu?
Langkah-langkah yang diambil oleh Mo Liancheng benar-benar dipikirkan dengan baik.
"Tan'er, apa pendapatmu setelah mendengar pemikiranku?" tanya Mo Liancheng.