"Hormat kepada Putri Kesembilan Belas, Putri Yun," tutur Shixue yang datang menghadang kedua gadis itu.
"Minggir!" perintah Mo Fengyang yang agak murka dan menjulurkan tangan untuk mendorong Shixue.
Mo Jingxuan tiba-tiba muncul, keluar dari dalam kediaman dengan santai. Dia berkata, "Fengyang, kenapa sifat buruk kamu belum berubah? Kenapa kamu begitu tergesa-gesa, padahal Kakak Kedelapan sudah berdiri di sana? Sebagai seorang Tuan Putri, kamu harus menjaga sikap dan penampilan."
"Untuk apa kamu ikut campur? Menyebalkan!" Mo Fengyang menjerit dengan kesal.
"Semakin hari, sifat kamu semakin kurang ajar. Hati-hati, kamu tidak akan laku-laku, lho."
Mendengar hal itu, Mo Fengyang mendengus dan berniat untuk tidak memedulikan Mo Jingxuan. Di sisi lain, Qu Tan'er yang ingin turun dari gendongan Mo Liancheng malah dihimpit erat oleh lengan pria itu sehingga membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.