"Apa ada yang terluka?" Mo Yihuai masih tidak tenang dan menarik Qu Tan'er untuk mendekat.
"Terima kasih atas perhatian Pangeran Pertama, saya tidak apa-apa. Saya masih ada urusan lain, saya permisi dulu." Qu Tan'er menghindar dari sentuhan Mo Yihuai, dia menjaga jarak dengan pria itu agar tidak ada yang salah paham.
"Kamu selalu menghindariku," ujar Mo Yihuai yang mulai tidak puas.
"Saya sudah menikah, tentu saja saya harus menghindar agar tidak ada kesalahpahaman."
"Lain kali berhati-hatilah saat keluar." Mo Yihuai menatap lekat Qu Tan'er, seperti sedang mengingatkannya.
"Terima kasih atas perhatian Pangeran." Apakah ini nasihat? Atau peringatan? Batin Qu Tan'er.
Beberapa hari ini, Qu Tan'er tidak dapat melewati hari dengan tenang, bahkan keluar sebentar saja, nyawanya hampir melayang. Dia tersenyum pelan kemudian membawa Jingxin pergi meninggalkan tempat itu. Mereka tidak mengetahui bahwa ada sepasang mata sedang mengintip mereka.