Mo Jingxuan yang tidak menyadari keanehan Mo Liancheng, kemudian menyambutnya dengan tawa, "Kakak kedelapan, tadi…"
Mo Liancheng tidak memedulikan adiknya dan langsung memarahi Qu Tan'er, "Jangan menunggang kuda kalau tidak bisa! Pulang lah kalau tidak ada urusan lain!" Dia berkata dengan dingin dan tidak melihat istrinya itu sedetik pun. Dia melambaikan lengan jubahnya, kemudian melangkah pergi.
Sementara itu, Qu Tan'er dan Mo Jingxuan tercengang dan tidak sempat merespon. Mereka tidak tahu kenapa Mo Liancheng begitu murka.
"Kakak kedelapan marah?" Mo Jingxuan terheran-heran.
Qu Tan'er juga mengangkat bahunya dengan bingung. Lalu, tanpa diberi tahu Mo Liancheng, dia berjalan pulang ke rumah Xue dan berencana akan menutup pintu rapat-rapat. Dia tidak ingin Mo Fengyang datang dan membahayakan nyawanya lagi.