Perayaan pun dimulai, semua hadirin berkumpul di aula besar dan acara berjalan dengan meriah. Lagu demi lagu dimainkan, dan ucapan selamat terdengar silih berganti. Kemeriahan acara membuat perdebatan barusan seolah-olah tidak pernah terjadi.
Qu Tan'er dan Mo Liancheng duduk sebentar kemudian meninggalkan kediaman Qu lebih awal dari undangan yang lain.
Lalu… malam tiba begitu cepat.
Qu Tan'er merasa lelah, dia pun naik ke ranjang lebih awal setelah mandi. Namun, saat merebahkan diri di ranjang, dia seakan-akan teringat sesuatu dan langsung bangun, kemudian segera berlari ke arah pintu, memeriksa apakah pintu dan jendela sudah terkunci atau tidak.
"Kali ini, dia tidak mungkin masuk," celetuk Qu Tan'er. Dia berpikir bahwa mungkin saja kemarin malam dirinya tidak memeriksa dengan teliti sehingga Mo Liancheng bisa menyelinap masuk. Siapa sangka, baru selesai berkata seperti itu…
"Tidak mungkin apa? Kamu berusaha mencegah aku masuk?"