"Apa kamu menantangku, Binar Chavali?!" bisik Adnan lalu menyapu daun telinga Binar lalu lehernya.
Binar merasa geli dengan apa yang dilakukan oleh Adnan. Namun, hanya senyum saja yang bisa diperlihatkan olehnya.
"Kamu selalu melakukan itu jika berbisik padaku, Sayang? Apa itu kebiasaan burukmu?" tanya Binar sembari mengalungkan kedua tangannya pada leher Adnan.
Adnan tersenyum lalu wajahnya mendekat sehingga wajah mereka sangat dekat sekali. Binar pun bisa merasakan deru napas suaminya itu.
Kedua bibir mereka pun akhirnya saling menempel lalu Adnan mulai menyesap lembut bibir Binar dan bermain dengan perlahan. Namun, itu semua hanya permulaan.
Lidahnya mulai dijulurkan menyapu bibir Binar dan tak lama kemudian binar membuka mulutnya sehingga kedua lidah mereka saling bertautan. Permainan lembutnya yang sangat di sukai oleh Binar itu menandakan jika Adnan sangat menghormatinya serta menikmatinya.