Semua mata tertuju pada Adnan karena dialah yang menembakkan senjatanya ke atas. Dia begitu kesal dengan sikap Marcello yang sudah berlaku tidak dipengaruhi pada Binar.
"Sudah cukup! Sampai kapan kau mau seperti ini? Apa sampai di antara kita saling menghabisi?!" Adnan berkata dengan nada dingin meski rasa kesal ada dihatinya.
"Bagiku belum cukup Ayah—sebelum Binar kembali padaku!" timpal Marcello dan semakin erat memeluk Binar.
Binar geram dengan perilaku Marcello, dia dengan sekuat tenaga menginjak kakinya. Seketika terdengar erangan kesakitan dan kedua tangannya melepaskan tubuh Binar.
"Kau tidak berbeda jauh dengan Ae-Ri!" tukas Binar lalu berjalan meninggalkan mereka semua.
Dia sudah tidak tahan dengan apa yang terjadi untuk hari ini, dia pun berjalan menuju kamarnya. Tubuhnya merasa lelah dan ingin langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.