Adnan terus berusaha menghubungi Binar tetapi tidak bisa. Nomor ponselnya tidak aktif, dia langsung mengambil jasnya lalu memanggil semua anak buahnya.
"Sudah menemukan lokasi dia?" tanya Adnan pada Candra.
"Sudah, Tuan." Candra menjawab lalu membukakan pintu mobil.
Adnan pun memasuki mobil dan duduk dengan perasaan tidak tenang. Dia masih memikirkan semua ancaman yang diajukan oleh orang yang menghubunginya tadi.
"Di mana dia?!" Adnan kembali bertanya pada Candra.
"Nona, masih berada di kafe dan saya sudah menyuruh para mengawal yang sudah sampai di sana untuk berjaga." Jelas Candra.
Adnan terdiam sembari memikirkan bagaimana keadaan Binar. Dalam hatinya terus menggerutu karena wanita ini sudah membuatnya merasakan kekhawatiran yang begitu besar.
Mobil melesat menembus jalan kota Seoul, Adnan menyuruh sopirnya untuk memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia tidak ingin terlambat bertemu dengan Binar.