Pria misterius itu berjalan mendekat pada seseorang yang baru saja terhempas di atas lantai. Binar mengira jika orang itu adalah seorang wanita sebab terlihat jelas lekuk tubuhnya.
"Aku memiliki hadiah untukmu," bisik pria itu kelapa wanita yang masih tertutup wajahnya.
Dibukanya penutup wajah wanita itu, kedua mata Binar dan Bianca terbelalak saat melihatnya. Begitu pula dengan Arganta, dua tidak menyangka jika wanita itu adalah Belva.
"Va...," panggil Binar dengan nada pelan.
Binar tidak tahu harus berkata apa lagi terhadap pria misterius itu. Ada luka lebam di area wajahnya, apakah pria itu sudah menyiksa Belva.
"Apa yang sudah kau lakukan padanya?" Binar bertanya dengan nada dingin tetapi ada amarah di setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Ini memang pantas di dapatkan oleh wanita busuk seperti dia! Bahkan ini belum seberapa," jawab pria itu sembari menarik rambut Belva.
"Kau pria pengecut! Yang hanya bisa menjebakku," ucap Belva dengan lirih.