Binar sudah tiba di Seoul dan dia langsung menuju ke rumah. Meski sebenarnya dia tidak ingin berada di rumah, yang diinginkannya adalah mencari Arganta.
"Bagaimana? Apakah sudah ada kabar dari Arganta?" tanya Binar pada Candra.
"Belum. Semua pengawal sudah saya kerahkan," jawab Candra.
Binar sungguh kesal karena dia tidak bisa melakukan apa-apa. Andai saja dia berada di Seol maka Arganta tidak akan menghilang seperti ini.
"Tenangkan dirimu, dia pasti akan ditemukan." Adnan berkata sembari menyentuh telapak tangan Binar.
Binar tidak berkata apa-apa, dia hanya berpikir siapa yang sudah berani menculik Arganta. Karena setahu dia, adiknya itu tidak memiliki musuh sama sekali.
"Apakah yang menculik Arganta adalah musuh kita?" ucap Binar.
Adnan dan Candra saling memandang, mereka berpikiran sama. Apa yang diucapkan oleh Binar bisa benar adanya.
"Cepat selidiki semuanya!" perintah Adnan pada Candra.