Keluar!!" Binar memekik dengan tangan yang sudah tergores pecahan gelas.
Candra terkejut dengan apa yang dilakukan oleh nonanya, begitu pula dengan Alan dan kedua pengawal yang tadi berusaha untuk menghentikan Adnan untuk menyerang Binar.
"Apa yang kau lakukan?!" tanya Alan dengan nada penekanan dan ada rasa khawatir dalam dirinya.
"Yang aku inginkan adalah kalian pergi dari sini. Biarkan aku yang menghadapi suamiku yang bodoh ini!" jawab Binar.
"Baik. Aku akan pergi setelah mengobati lukamu," ungkap Alan sembari berjalan ke pojok kamar untuk mengambil kotak obat.
Alan pun kembali mendekat pada Binar, membuka kotak obat lalu mulai mengobati luka di tangannya. Untung saja goresan itu tidak terlalu dalam, sehingga tidak membutuhkan penanganan yang lebih.
"Lakukan apa yang kamu inginkan tetapi kamu harus ingat satu hal, jangan pernah melukai dirimu sendiri. Karena dia sudah terlihat sangat marah," Alan berkata lalu berjalan meninggalkan Binar.