Dor!
Dor!
Tidak hanya sekali penyusup itu menembakkan pelurunya. Salah satu peluru mengenai lengan Candra karena mendorong Binar agar tidak terkena pelurunya.
Adnan semakin kesal karena penyusup itu menembakkan pelurunya dengan membabi-buta. Sehingga selain Candra ada beberapa anak buahnya terkena tembakkan.
Pria itu terkekeh-kekeh setelah melihat orang yang sudah terluka oleh tembakkannya. Dia tidak peduli jika peluru yang ditembakkannya itu membunuh orang-orang.
"Hahaha ... Kalian begitu bodoh! Apa kalian berpikir aku tidak akan berani menyerang kalian?!" tukas pria itu sembari bersembunyi di balik pohon guna melindungi dirinya dari peluru anak buah Adnan.
Baim Adnan, Candra serta Binar sudah meremehkan pria itu. Mereka tidak mengira jika penyusup tersebut sanggup menyerang dengan senjata apinya.
Semua berdiri di tempat yang aman untuk melakukan penyerangan terhadap penyusup itu. Suasana menjadi hening, Adnan mendapatkan senjata api dari anak buahnya.