"Adnan Raymond, aku ulangi sekali lagi keluar kau!" wanita itu terus saja berteriak meminta Adnan untuk keluar.
Adan sudah cukup kesal dengan teriakan itu, dia menghentikan ciumannya pada Binar dan berjalan ke luar kamar mandi lalu mengambil jubah tidurnya.
Dia berjalan dengan kesal dan membuka pintu kamar. Adnan melihat Sovia sangat marah dan sudah tidak bisa mengontrol emosinya.
"Apa? Mengapa kau membuat keributan di pagi hari?!" tanya Adnan dengan nada kesal karena wanita ini sudah mengganggunya.
"Apa yang dia katakan padamu? Apa dia sudah tidak membutuhkan aku dan adikku?!" pekik Sovia yang benar-benar kesal.
"Ada apa?" Binar bertanya pada Adnan.
Sovia melihat Binar, dia terdiam sejenak. Dia baru kali pertama melihat Binar Chavali. Dia pun menghela napasnya berusaha untuk menahan emosinya.
"Jadi kamu wanita yang sudah merebut Adnan dariku?!" tanyanya pada Binar.