"Kamu sudah siap, Sayang?" bisik Adnan pada Binar yang sedang berdiri di depan cermin.
"Sudah. Ayo kita pergi," jawabnya sembari memegang tangan Adnan.
Saat hendak keluar dari kamar ponsel Binar berdering. Dia langsung mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya.
Dilihatnya nomor yang tidak di kenal dalam layar ponselnya. Dia kembali terpikirkan dengan orang itu. Orang yang selama ini selalu menghubungi dan mengancamnya.
"Kamu tidak mengangkatnya?" tanya Adnan pada Binar yang masih menatap layar ponsel yang sedang berdering.
Binar langsung mengangkatnya setelah Adnan bertanya seperti itu. "Halo...,"
Terdengar suara yang dikenal olehnya, suara seorang pria yang selalu ada untuknya. Yang selalu menggoda dan menjaganya jika dalam kesulitan. Siapa lagi jika itu adalah Arganta.
"Arganta, apa yang terjadi?!" tanya Binar yang terlihat khawatir sebab suara Arganta terdengar berbeda.
