"Nyonya, apakah Anda masih sanggup melawan mereka?" tanya Candra pada Binar.
"Kau meremehkan aku, Candra?" binar balik bertanya dengan nada kesal.
Candra tersenyum, dia serasa kembali sewaktu Adnan masih ada. Dia kembali merasakan rindu akan tuan sekaligus sahabatnya itu. Andai saja waktu itu dia bisa menolongnya maka saat ini Adnan masih ada di sini.
"Apa kau memikirkannya?" tanya Binar pada Candra sebab dia tahu asistennya itu sedang memikirkan Adnan.
"Anda begitu mengenal saya, Nyonya." Candra menjawab sembari tersenyum.
Para musuh mulai menyerang kembali, mereka terlihat ingin mengalahkan Binar dan Candra. Mereka terus menyerang tanpa henti, sehingga membuat Binar kehabisan tenaganya.
Brugg! Seorang musuh terjatuh tepat di bawah kaki Binar, orang itu berniat memukul Binar dari belakang tetapi sebelum memukul orang itu sudah dipukul dengan kuat oleh pria bertopeng yang membantu Binar malam itu.