"Cepat! Apa kau tidak dengar apa yang aku perintahkan?!" tukas Jae-Hua yang sudah mulai kesal dengan pria yang ada di depannya itu.
Pria itu dengan cepat langsung berjongkok dan mulai melakukan semua permainan yang membuat Jae-Hua merasa bergairah. Meski dia sudah tidak memiliki keinginan untuk bermain.
Adai saja dia tidak membutuhkan bantuan wanita tua ini, mungkin sudah sejak lama dia akan meninggalkannya. Namun, dia harus bertahan karena masih ada seorang adik yang sedang berada di rumah sakit.
Dia melakukan semua ini hanya untuk mencari biaya pengobatan bagi sang adik. Karena rasa sayang pada sang adik membuatnya rela melakukan semua ini.
Jae-Hua kembali melenguh, dia sungguh merasakan nikmat dan menginginkan yang lebih lagi. Ditariknya rambut pria itu lalu dia mencium bibirnya dengan penuh hasrat.
Dilepaskannya rambut pria itu dan juga ciumannya, Jae-Hua melihat dengan lekat pria itu. Terlihat jelas jika sang pria sudah tidak memiliki hasrat untuk bermain dengannya.