"Aku ingin lihat sejauh mana kau bisa menarik pelatuk itu?" tanya Binar pada pria yang sedang menodongkan senjata padanya.
"Kau sungguh wanita cerewet! Kau terus saja memprovokasi aku. Maka terimalah rasa sakit ini," ujar pria yang sudah siap menarik pelatuknya dan mengarahkan pada tangan kanan Binar.
Pria itu ingin melihat Binar kesakitan sebelum ajalnya tiba. Semua penderitaan dan rintihan kesakitan dari korbannya membuat pria itu merasa puas.
Namun, pria itu tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya karena Binar bukanlah wanita yang mudah disakiti. Dia adalah tipe wanita yang akan melawan hingga titik darah penghabisan.
Binar tahu jika musuhnya ini akan menebak ke tangannya. Karena dia merasa setiap jelajahan senjatanya dan berhenti tepat ditangannya.
Dia tersenyum tipis, dengan cepat tangan Binar memegang senjata musuhnya lalu menariknya dan merebut senjata yang sedari tadi ditodongkan padanya.