"Tambahkan kecepatannya!" perintah Adnan pada sang sopir.
Sopir pun menginjak pedal gas lalu mobil melesat dengan kecepatan tinggi. Begitu pula dengan mobil pengawal Adnan yang mengikutinya dari belakang.
Kejar-kejaran pun tidak bisa dihindari dengan hujan peluru yang berusaha untuk menghentikan laju mobil Adnan.
Sang sopir menginjak pedal rem dengan sangat kuat sehingga terdengar decitan ban mobil yang menggesek jalan beraspal. Tubuh Binar hampir terbentur ke depan tetapi dengan sigap Adnan menangkapnya.
Mobil di belakang menabrak bumper mobil Adnan untung saja tidak terlalu kencang. Jika tidak kedua mobil itu akan saling beradu.
"Maafkan saya, Tuan." Sopir itu berkata dengan rasa takut.
Adnan melihat ke arah depan sudah ada satu mobil yang berhenti. Terlihat jika beberapa orang yang sudah siap dengan senjatanya.
Mereka berjalan mendekat dengan wajah yang sangat dan meremehkan. Salah seorang pria berkaus putih mengetuk jendela pintu sebelah Adnan.