Chereads / Bunga Lapangan / Chapter 5 - 5.Normal

Chapter 5 - 5.Normal

Tiga hari telah berlalu untuk masa orientasi siswa dan siswi yang dilakukan disekolah. Dan mulai hari ini pelajaran belajar mengajar telah kembali normal di kelas masing-masing jurusan.

Hiruk pikuk suara krasak krusuk terdengar didalam kelas X jurusan Akuntansi, ada siswa yang mengobrol ada yang sedang membaca novel ada yang bermain game dan chating dengan telpon pintar mereka, ada juga siswa yang mulai usil bercanda kepada siswi sekelasnya dan ini sebenarnya tidak mencerminkan anak jurusan Akuntansi yang serius dan kaku. Maklum saja ini adalah hari normal buat mereka untuk memulai belajar yang akan membuat pikiran mereka beroperasi dengan keras dengan angka, jadi untuk menjernihkan dan menyegarkan hanya ini yang bisa dilakukan.

"Hei....." teriak Laila dan Santi bersamaan membuat Bunga terkejut secara spontan.

"ugh.. kalian kenapa seperti ini" ucap Bunga dengan wajah masam dan cemberut dan mereka berdua membalas dengan tertawa cekikikan.

"Apa yang kamu lamunkan.. serius amat? amat aja gak serius" ujar Santi sambil tersenyum

"uhm..."

Bunga teringat tadi pagi dia pergi kesekolah seperti biasa dari rumah tapi karna jam sibuk wara wiri anak sekolah tahun ajaran baru jalanan menjadi macet sana sini. Bunga pada saat itu pergi kesekolah naik bis angkutan umum, meskipun ia terlahir dikeluarga yang berkecukupan dan bukan kaya raya sih, ia beserta adiknya dari kecil diajarkan untuk hidup sederhana oleh orang tuanya bahkan diakhir minggu atau masa liburan membantu Bundanya bekerja ditoko roti dan kue untuk bekerja dan mendapatkan upah dari hasil keringat sendiri.

'Ia melamunkan seorang yang baik hati seperti malaikat bersayap yang turun dari langit kebumi yang tiba-tiba memayunginya saat hujan rintik-rintik membasahi alam dan menyembunyikan sinar mentari yang cerah nan indah, kalau tidak mungkin Bunga akan basah juga dari jalan utama masuk ke dalam sekolah. arrgghhh.. tapi sayang ia lupa menanyakan siapa nama orang itu? kelas berapakah? ia hanya melihat simbol jurusan dilengan baju sebelah kanan. Hanya bisa mengucapkan terima kasih secara terburu-buru kalau bukan karena takut terlambat di mata pelajaran jam pertama' ujarnya dalam hati.

"Tadi kenapa kamu datangnya terlambat" tanya Laila

"Tadi kena macet trus di perjalanan tidak ada angin tidak ada petir tiba-tiba hujan pula" ucapnya santai. Terdengar cetusan suara Amelia dari belakang yang berkata " Omong-omong mana guru Wali kelas kita? Dia belum hadir padahal sudah jam 07:50 wib"

''iya ya.. guru wali kelas belum datang" ujar Santi dan Bunga mengedarkan pandangannya kesana kemari sambil bernafas lega. Tadi dia terlambat datang kesekolah dan seharusnya mendapat hukuman dari piket jaga tapi krna hari hujan dan ada kakak yang baik hati yang menolongnya tadi ia tidak mendapat hukuman. "Syukur deh, untung saja" gumamnya.

🌻🌻🌻🌻🌻

Disisi Timur adalah kelas untuk anak kelas XII semua jurusan baik lantai satu dan lantai dua yang juga terdapat tempat piket diawal setelah masuk dari gerbang sekolah setelah melewati pos satpam disisi selatan. Kemudian diikuti Ruang Guru, Ruang BP, UKS, dan Perpustakaan dibagian lantai bawah juga, kemudian dilantai atas sisi timur terdapat Kantor Kepala Sekolah dan Ruang Tata Usaha serta Lab.Komputer yang biasa digunakan buat anak kelas jurusan TKJ(teknik komputer jaringan) dan jurusan ADP(administrasi perkantoran/sekertaris) kadang juga digunakan anak jurusan AK(akuntansi), tidak lupa pula terdapat parkir dibelakang gedung sisi timur.

"ehm..ehm.." seorang gadis berbatuk-batuk pada temannya "hari ini kamu baik banget Dit" ucapnya sambil senyum jahil.

"Biasa aja dech, kamu terlalu banyak berpikir"

jawab seorang pria dengan wajah tampan berkulit putih, dengan tinggi badan 170cm hidung yang mancung, matanya yang lebih oriental dengan iris berwarna hitam gelap seperti batu bara, rambut hitam lurus sedikit coklat gelap membingkai wajahnya semakin rupawan, dan yang paling menarik bibir jatisnya yang berwarna merah merona seperti bayi, bahkan seorang gadis pun bakal merasa iri melihatnya. ia seperti Kim Bum salah satu tokoh pemain drama korea di Boys Before Flowers.

"lalu kenapa kamu rela meminjamkannya dan menyuruhku membantunya" tanya gadis itu.

"kasihan ajakan kalau gadis manis itu sampai basah karna kehujanan, ntar kecantikannya akan luntur terkena air hujan" ucapnya sambil tersenyum yang melelehkan hati

Teman-temannya membelalakkan mata terkejut dan tak percaya apa yang didengar mereka atas ucapannya yang gak masuk diakal itu? mending kalau dia bilang takut kalau terkena flu akan repot.