"Hah! Pacar!" seru Gama terkejut. "Kok bisa sih?" tanyanya kemudian. Mengingat ia sudah mengenal Chakra sejak SD dan kini mereka satu SMA, Chakra adalah tipe most wanted yang digilai semua penghuni wanita. Banyak gadis gadis di Deandles yang menaruh perasaan pada temannya itu.
"Gama sialan! Bisa-bisanya ekspresinya kayak gitu. Dasar lebay!" gerutu Lova dalam hati. "Emangnya kenapa kalau gue pacaran sama Chakra?" tanyanya ketus. Ia melirik Gama dengan sinis.
"Cie, galak amat sih." Gama justru tersenyum mengejek. "Hebat lo bisa pacaran sama pentolan SMA gue. Lagian lo juga tambah cantik sih, pantes aja Chakra bisa macarin lo," imbuhnya kemudian mengusap kepala Lova dengan lembut.
"Eh, tumben nih anak muji gue. Gue kira bakalan ngledek gue habis-habisan. Kesambet setan dimana nih anak?" bisik hati kecil Lova terheran-heran.
"Eh, malah bengong lagi." Gama membuyarkan lamunan Lova dengan mengibaskan tangannya di depan wajah gadis itu.
"Apaan sih?" ketus Lova menampik tangan Gama.