Mulut kecil Yu Yiren terlihat bengkak, ia lalu menghembuskan napas sambil mengedipkan matanya gelagapan.
Huo Liancheng menatap wajah wanita cantik yang sedang malu di hadapannya, kemudian berkata, "Kamu malu?"
"Tidak!" Yu Yiren dengan keras kepala menyangkal dan memalingkan wajahnya.
Huo Liancheng lalu tersenyum puas dan berkata, "Belum cukup, aku akan lanjut mengajarimu besok malam."
"Masih akan mengajariku?!" Ujar Yu Yiren sambil membelalakkan matanya.
Kemudian Huo Liancheng berkata dengan ekspresi datar, "Kamu terlalu bodoh, aku bahkan harus mengajarimu untuk menciumku."
Yu Yiren menatap Huo Liancheng sambil memiringkan kepalanya. Dia sedikit curiga, lalu membuka mulutnya dan berkata, "Tuan ketujuh, bukankah kamu juga memiliki keinginan untuk menciumku?"
"...." Wajah tampan Huo Liancheng tampak tegang, dan matanya yang gelap menatap langsung ke Yu Yiren.
Yu Yiren dengan malu-malu tersenyum ketika melihat pria itu tidak menjawab, "Tuan Ketujuh, bukankah yang aku katakan benar?"
"...."
"Tuan Ketujuh, hehe, aku tahu kamu sebenarnya juga ingin menciumku, namun kamu selalu menyangkal dengan banyak alasan."
"...."
"Kita sudah menikah, Tuan bisa memberitahuku semuanya, aku juga tidak akan mengejeknya."
"...."
Huo Liancheng masih menatap wanita itu dengan ekspresi malu-malu.
Yu Yiren mengedipkan matanya dan menatap Huo Liancheng, "Tuan Ketujuh, muka Tuan memerah, hehehe ~"
Yu Yiren tertawa dan terus mengedipkan kelopak matanya, ia merasa situasi ini sangat manis.
Tiba-tiba wajah Huo Liancheng terlihat menegang, lalu berkata dengan nada suaranya yang berat, "Sepertinya aku terlalu santai denganmu, kamu semakin lama semakin berani."
Setelah Yu Yiren mendengar perkataan lelaki itu, ia tiba-tiba menjadi tegang.
Huo Liancheng mengangkat tangannya dan menjentikkan jarinya di dahi istrinya.
"Ketika aku menciummu, bukankah kamu sangat bahagia? Aku melakukannya hanya karena tidak tega untuk menolakmu."
Senyum Yu Yiren pun membeku.
"Tuan Ketujuh, apakah kamu tidak menyukaiku?"
"...." Huo Liancheng terdiam.
Ketika Yu Yiren melihat reaksi pria itu, ia merasa sedikit marah, "Tuan Ketujuh, jika kamu tidak menyukaiku, maka jangan menciumku lagi. Meskipun aku tergila-gila padamu, tapi kamu juga harus menyukaiku."
Yu Yiren lalu memalingkan wajahnya dengan cemberut.
Ketika Huo Liancheng melihat reaksi wanita di depannya, wajahnya tampak muram.
Pria itu kemudian mengulurkan tangannya dan mengambil lengan istrinya, lalu dia berkata dengan datar, "Aku bisa mencoba untuk menyukaimu."
Setelah Yu Yiren mendengar ucapan barusan, ia menoleh dan melihat pria itu, "Mencoba?"
"Karena kamu sudah tergila-gila padaku, maka aku akan mencoba untuk menyukaimu dan menerimamu." Huo Liancheng mengatakannya dengan serius.
Ketika Yu Yiren mendengar ucapan barusan, hatinya seakan terjatuh ke bagian laut yang paling dalam.
Tuan Ketujuh, kenapa dia berpikir seperti itu lagi~ Kesalahpahaman ini membuatku gila, Tuan Ketujuh berpikir terlalu jauh.
"Tuan Ketujuh...."
"Hm?"
"Apakah kamu pernah mencium gadis lain sebelumnya? Pernahkah kamu mengajari gadis lain seperti kamu mengajariku?" Yu Yiren bertanya dengan rasa ingin tahu.
Huo Liancheng dengan tenang berkata, "Tidak."
"Oh ~" Yu Yiren menghela nafas lega, tidak tahu kenapa, setelah mendengar jawaban barusan, hatinya merasa sangat senang.
"Tapi ada begitu banyak orang yang menyukaiku, aku tidak bisa menjamin bahwa mungkin ada banyak gadis-gadis lain di luar sana yang lebih paham cara menciumku daripada kamu?" Ujar Huo Liancheng.
Yu Yiren merasa tidak senang senang mendengarnya, lalu ia mengerutkan keningnya.
Huo Liancheng tersenyum sembari memegang dagu wanita tersebut, "Jadi, kamu harus bekerja lebih keras untuk memuaskanku."
Yu Yiren hanya mengedipkan mata besarnya sambil menatap Huo Liancheng.
"Tuan Ketujuh, pernahkah kamu menyukai seseorang?"