Sang fajar sudah mulai muncul dari persembunyiannya dan udara makin menghangat dari sebelumnya. Wulan berangkat ke kampus dengan menaiki angkutan umum, tidak perlu menunggu lama bus yang ditunggu datang. Didalam bus masih sepi karena jam menunjukan pukul 6 kurang. Wulan melihat kearah luar bus yang masih sepi, tak lama kemudian bus berhenti yang menandakan ada seseorang yang akan menaiki bus tersebut. Alangkah terkejutnya Wulan saat melihat yang menaiki bus tersebut adalah Andri, kakak kelasnya yang ia sukai. Hati Wulan tak karuan saat ia tahu bahwa Andri duduk dibelakangnya. Tak lama kemudian sampailah di sekolahnya yaitu SMP Harapan 1 sekolah yang sudah ia dambakan dari satu tahun yang lalu. Ia turun dari bus dibarengi dengan langkah kaki dari Andri, jantung Wulan nambah tak karuan melihat pujaan hatinya dibelakangnya. Dengan perasaan senang ia masuk kedalam sekolah dan menyapa temannya yang sedang berjalan menuju ruangan praktikum. Saat praktik berlangsung Wulan masih membayangkan kejadian tadi pagi pada saat di bus, sampai sampai tidak sadar ia tersenyum sendiri. Melihat sahabatnya senyum senyum sendiri Nia pun bertanya pada Wulan tapi Wulan malu untuk mengatakan karena Andri juga disukai oleh Nia. Karena sadar tingkah lakunya yang aneh muka Wulan berubah menjadi merah pipinya yang halus pun menjadi berubah warna dan keringat bercucuran jatuh tak beraturan. Nia mulai menyadari bahwa Wulan bertingkah aneh dan Nia menduga bahwa Wulan sedang kasmaran. Saat pulang dari sekolah Nia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada Wulan apa yang sedang ia rasakan tapi Wulan enggan untuk menceritakan dan lebih untuk menjaga persahabatannya dengan Nia. Akhirnya Niapun menyerah.