"Nona... nona.." ku tepuk wajahnya yang halus dengan pelan menyadarkannya dari pengaruh alkohol. "Hmmm... " gumamnya dan tampak berusaha membuka matanya. "
"Haku?... itukah kau?" tanyanya dengan mengerjapkan mata indahnya dengan susah payah. "Benar Nona Al" jawabku seraya mencoba memapahnya untuk bangun. Tapi dia malah mendorongku "PERGI!!" serunya dengan terhuyung "AKU TAK SUDI KAU SENTUH. JANGAN BERANI BERANINYA KAU MENDEKATIKU LAGI. PERGI!"
"Ta tapi nona... Tuan tengah mencari Anda." kataku dengan sedikit terbata. "Beliau memerintahkan kami untuk membawa Anda pulang segera" jelasku padanya. "Anda harus segera berangkat ke Inggris pagi ini"
Tanpa penolakan lagi kaki jenjangnya melangkah dengan sempoyongan dan tergesa. Menyisakan ku dan Ann mengejarnya tanpa bicara apapun lagi. Tak lama setelah masuk ke dalam mobil nona Al berkata "Kalian harus ikut kemanapun aku pergi dan hanya kematian yang akan memisahkan kalian denganku" ucapnya dengan wajah dinginnya. "Baik nona" jawabku serempak dengan Ann.