Chereads / Sebuah Pesan / Chapter 1 - Aku dan rasaku

Sebuah Pesan

🇮🇩Ahmad_Marjuni
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Aku dan rasaku

Pagi itu aku melangkahkan kaki pergi ke sekolah dengan memakai sepeda motor dengan semangat yang menggebu-gebu. Setelan jas rapi merah hati yang melekat di badanku menandakan sebuah acara yang spesial, momen yang sakral yang akan menjadi kenangan terindah di sepanjang hidupku

Cerita ini di mulai tepat pada hari minggu tanggal 1 Desember 2013.

Di siang hari itu, seperti kebanyakan anak ABG, aku bermain-main sehari penuh dan memainkan Playstation 2 di tempat rentalan langgananku, tiba-tiba dering nada sms berbunyi. tut tut tut tut, bunyi khas dering sms dari hp Nokia jadul 1112 pemberian dari ayahku.

Aku menatap layar kuning itu, aku membaca pesan bertuliskan nama panggilan khusus untuk seorang perempuan. Sejenak ku jeda dan ku lepas stick analog dari PS 2 yang ada di genggaman tanganku, aku baca pesannya sambil tersenyum, ku balas dengan hati yang penuh lega sambil berucap dalam hati, "kau adalah anugerah terindah yang diperlihatkan Tuhan kepadaku."

Sore pun berlalu, aku mempersiapkan diri untuk mandi dan bergegas menuju rumah salah satu teman yang biasanya kami jadikan markas berkumpul. Kami punya agenda khusus di malam senin, bak anak band yang sibuk manggung sana sini, kami pun sama, cuman bedanya kami tidak memakai gitar, bass ataupun drum, kami hanya memakai alatrebana (terbang) yang di tepuk dengan tangan kosong sambil melantunkan syair-syair merdu menyeru manusia terbaik yang menjadi suri tauladan umat Islam.

Sore itu sebelum aku menaiki mobil untuk mengantarkan kami ke surau(langgar) untuk show, aku membuka hp Nokia ku dengan menulis sms kepada perempuan dengan panggilan khas tadi "aku ingin pergi dulu ke agenda rutinanku, nanti setelah itu kita lanjut ya, entar malam jangan tidur dulu karena ada sesuatu" ujarku yang dari siang hari berpikiran keras untuk mengucapkan kata-kata pamungkas untuknya. Dia pun membalas "Ada Apa? Jadi Penasaran Hehehe" senyumku melebar dan ku balas lagi "nanti aja, ingat jangan tidur dulu:-)" sembari mengutip emoticon tanda senyum untuknya.

Malam itu sejak kami mulai melantunkan syair-syair maulid, akupun sangat bersemangat, jari jemari mulai memerah tanda memukul keras alat terbang tadi, perasaan campur aduk, pikiran tak tenang memikirkan apakah nanti malam berhasil atau tidak. Sontak teman-temanku Yusuf dan Anshar menggerutu "ada apa tadi, kok tiba-tiba jadi semangat sekali sampai pukulannya sekeras itu" ku dengar ucapan itu dari mereka karena saat itu kami duduk berdampingan sambil menikmati nasi bungkus dan air putih gelas yang di bagikan panitia selepas pembacaan syair-syair tadi. Kurang lebih jam setengah 10 malam kami pun membereskan barang-barang bawaan dan mengangkutnya ke dalam mobil, kami masuk ke dalam mobil, ku buka hp ku dan melihat beberapa sms yang belum terbaca, sontak saja langsung ku baca "udah selesai ya?", "udah dimana nih?", "aku ngantuk, cepat balas ya". Lalu akupun membalasnya "maaf baru saja membuka smsnya, sudah tidur ya?", tak lama nada hp berbunyi tanda sms masuk, "belum, aku sengaja nungguin kamu loh padahal udah ngantuk :-)". Perasaan lega pun muncul saat itu, Alhamdulillah rencana malam ini tidak gagal karena dia masih terjaga.

Mobil pun berhenti sampai di markas kami, aku langsung saja bergegas kembali ke rumah pada saat itu, teman-temanku masih saja berdiam diri di markas untuk ngobrol-ngobrol sembari bercanda ria. " kenapa jun cepat sekali pulang? tumben, gak biasanya pulang cepat" ucap Rama yang merupakan sahabat karibku yang sudah seperti saudara, "ya ada urusan, ada sesuatu yang harus di ucapkan kepadanya" aku sambil tersenyum berucap kepada Rama yang notabene sudah paham dan tau cerita ku dengannya.

Setelah aku sampai rumah aku membaringkan badan dan kembali menyambung percakapan di sms dengan perempuan tadi yang selanjutnya perempuan tadi ku tulis P dan aku ku tulis A.

A : "Aku sudah di rumah, belum ngantuk kan?"

P : "Belum nih, masih kuat nungguin kamu. Jadi ada apa?"

A : "yakin nih gak mau tidur. udah hampir tengah malam loh."

P : "Yakin hehe"

A : " Jadi gini, ada sesuatu yang perlu aku sampaikan padamu."

P : "Ada apa? hal seriuskah?"

A : "Iya, hal serius"

P : "Terkait apa?"

A : "Kamu pasti udah tau, mungkin sudah terbaca olehmu"

P : "Tentang hubungan kita ya?"

A : "Itu kamu sudah tau, sudah lama kita kenal dan ku rasa kita ada kecocokan."

P : "Aku sudah menunggu kalimat ini  darimu, aku perempuan pasti kau paham perempuan punya rasa gengsi"

A : "Jadi maksudmu kamu mau?"

Percakapan di sms pun terhenti karena sms yang ku kirimkan tidak ada laporan di baca olehnya, aku pun menunggu malam itu dengan detak jantung yang berdegup sangat kencang, pikiranku kemana-mana sampai jam menunjukkan pukul 00.00 lebih, selang beberapa menit ku dapat sms darinya yang bertuliskan...

Bersambung