Meninggal, suatu istilah "game over" dari game yang bernama "kenyataan" yang pasti akan ditemui oleh semua player utamanya yang dikenal sebagai "manusia" yang sayangnya saat ini sering sekali diabaikan oleh mereka karena mereka yang terlalu fokus dalam menjalan misi-misi "duniawi" untuk mendapatkan reward yang bersifat trial/sementara seperti "harta, tahta, kuota, dan follower sosial media".
Tidak ada yang tahu kapan kita akan meninggal, bahkan tidak jarang kabar orang meninggal itu bisa tiba-tiba saja muncul tanpa peringatan di saat kita mengira bahwa hari ini adalah hari yang cukup damai untuk hal yang emosional seperti itu.
Abdullah :
"(Haaaaaa, hari yang damai banget, sepertinya akan lebih damai kalau kita bisa buat teh hang ... )"
DRAP DRAP DRAP
Aisyah :
"KA....KABAR BURUK KAK!!! P...PAK TORIQ GURU NGAJI KITA MENINGGAL!!!" *sambil ngos-ngosan.
!!!
PRANG!!!
Mendengar ucapan mendadak dari adiknya yang muncul secara tiba-tiba itu, Abdullah menjadi shock dibuatnya, saking shocknya dia pun bahkan tidak sengaja menjatuhkan gelas kaca yang baru dia ambil.
Abdullah :
"Innalillahi wainna ilaihirojiun, pak Toriq, ap...apa itu benar kalau beliau sudah meninggal?" *sambil merasa shock.
Aisya :
"Iya, aku baru dapat kabar dari pihak masjid, katanya beliau meninggal tadi pagi karena stroke."
...
...
Abdullah :
"Haaaaaa, kematian benar-benar enggak bisa ditebak ya? Baiklah, kalau memang pak Toriq meninggal pagi tadi, pasti jenazahnya akan dimakamkan sore atau malam nantikan? Kalau begitu ayo kita cari info ke tetangga rumahnya dulu soal kapan beliau akan di sholatkan, karena rasanya tidak sopan kalau kita tidak mensholati kenalan kita seperti in ...eh sebentar, kamu seharian ini enggak ada acara pentingkan Aisyah?"
Aisyah :
"Enggak ada kok kak, aku lagi sepi jadwal hari ini, jadi aku bisa ikut mensholatkan beliau."
[POSITIVE]
-------------------
Lucien :
"(Haaaaaa, gara-gara debat dengan vegan tolol itu di Twiter tadi malan, aku jadi ngerasa ngantuk banget sekarang dasar bangsat, haaaa, sebaiknya aku buat kopi bentar biar enggak ... )"
DRAP DRAP DRAP
Lathina :
"HEI SEMPAK!!!! P...PAK OS SI PECINTA HEWAN MA..MATI KENA PENYAKIT SIPUT GILA LHOOOO!!!" *sambil ngos-ngosan.
!!!
PRANG!!!
Mendengar ucapan mendadak dari adiknya yang muncul secara tiba-tiba itu, Lucien menjadi shock dibuatnya, saking shocknya dia pun bahkan tidak sengaja menjatuhkan gelas kaca yang baru dia ambil.
Lucien :
"BAJINGAN BANGSAT!!! BISA GAK LU GAK MUNCUL TIBA-TIBA BEGITU?! GELASKU SAMPAI JATUH GARA-GARA AKU KAGET LHO DASAR BH!!" *sambil merasa emosi.
Lathina :
"Goblog kau!! Ini bukan waktunya khawatir soal gelas kacamu itu tahu!! Aku ini sedang bicarain Pak Os yang meninggal tahu!! Pak Os!!" *sambil melotot
Lucien :
"Hiiiisssh, kenapa sih lu ngomong pak Os pak Os melulu? Kalau kau suka sama dia, ya udah ikut aja dia mati, gak usah .... "
...
...
...
!!!
Saat Lathina mengesekan jari jempol dan telunjuknya, si Lucien terdiam sesaat untuk mencoba memahami arti gerakan jari adiknya itu, dan setelah 1 detik berpikir, dia pun ingat kalau ....
Lucien :
"AAAHHH BENER JUGA BANGSAT!!! SI MANIAK HEWAN ITU BELUM LUNASIN HUTANGNYA KE AKU SOAL MAKANAN KODOKNYA!! JANGAN PIKIR URUSAN KITA BERES SETELAH KAU MATI BEGITU SIALAN!!"
Lathina :
"Woi tenang mas bro, aku tahu kau spesies yang gak bisa santuy kalau berhubungan sama uang, tapi kau mau ngelakuin apa juga ke orang yang sudah mat ... "
Lucien :
"YA TETAP BAKAL AKU TAGIHLAH!!! PERSETAN DENGAN ACARA NGELAYAT DIRUMAHNYA!! AKAN KUTUNTUT KELUARGAMU SEKARANG JUGA DASAR PENGUTANG SIALAN!! BIAR SEKALIAN KUPERMALUKAN KELUARGA LU KALAU LU ITU PENGHUTANG HANDAL!!!" *sambil buru-buru keluar rumah untuk mendapatkan keadilan akan haknya yang telah diambil oleh orang lain itu.
[NEGATIVE]
------------------
Budi :
"(Aku gak tahu kenapa, tapi rasanya aku ingin buat teh deh, ya sudahlah, toh aku juga lagi ... )"
DRAP DRAP DRAP
Siti :
"KA....KABAR BURUK KAK!!! BU RIK ..... BU RIKA TADI PAGI MENINGGAL DUNIA!!!" *sambil ngos-ngosan.
!!!
PRANG!!!
Ibu :
"Aah maaf, ibu tadi enggak sengaja jatuhin vas bunga!" *sambil berteriak dari ruang tamu.
Budi :
"(Hisssh, ada-ada saja orang 1 itu) hati-hati sama pecahannya bu, dan jangan jalan kemana-mana dulu, biar aku ambilkan dulu cikrak dan sapu buat bersihin pecahan kacanya itu." *sambil meletakan kembali gelasnya ke tempat piring.
Siti :
"Eh, ka...kakak enggak kaget sama kematian Bu Rika?"
Budi :
"Kaget sedikit sih, tapi ya gak sampai sedih juga, karena sedih tidaknya aku enggak akan membuat dia hidup lagi ke dunia inikan? Toh juga memang kita enggak tahu kapan ajal akan menjemput orang-orang disekitar kita, jadi karena itu daripada lebay bersedih karena kematian orang dekat atau sejenisnya, sebaiknya yang hidup kita doakan saja semoga makin panjang umurnya, dan yang mati kita doakan semoga mendapatkan balasan yang baik disisi Tuhan." *sambil mengambil cikrak dan sapu dari dapur dan kemudian berjalan keluar melewati si Siti untuk menyelesaikan misi sucinya di ruang tamu.
[REALISTIS]
--------------------
Izami :
"(Aaaah, gabut banget aku sekarang ini, rasanya sampai ingin buat anak saja deh, apa enggak ada hal menarik yang bisa aku lakuin sekarang? Oh, gimana kalau lihat TV? Karena mungkin saja Indosiar mulai membuat drama yang tidak membahas soal masalah harta, wanita kedua, mertua, dan suami emosian)" *sambil menyalakan TV untuk melihat hal yang tidak mungkin ada.
Dan ketika dirinya baru saja menyalakan tombol ON dan memajukan 1 chanel TV nya, tiba-tiba musuh alami Izami pun datang.
Suzumi :
"Hei anak perawan, minggir, aku mau melihat Spongebob, karena mungkin Global TV sudah berhenti memberikan sensor tidak bergu ... "
PRAAANG!!!
...
...
Setelah dirinya dilempari TV tepat di kepalanya oleh Izami, langsung saja Suzumi yang tidak sempat menghindar itu langsung tersungkur ke lantai sambil bersimbah darah. Dan sambil melihat adiknya yang tewas itu, Izami pun menghela nafas panjangan.
Izami :
"Haaaaaaa, sekarang TV nya rusak deh gara-gara kedatangan spesies yang membuat Adam di tendang dari surga ini, sekarang apa yang harus aku lakuin biar gak bosan ya?" *sambil berpikir keras.
Dan saat dirinya berpikir mengenai hal yang ingin dia lakukan daripada hal yang "HARUS" dia lakukan, datanglah mama Zola, si pembela kebenaran dari kegiatan belanjanya di Supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk makan malam nanti.
Ibu :
"Ibu pulaaaaang, hufff sumpah, banyak banget berita-berita menakutkan muncul belakangan ini, sepertinya Sabda Palon itu beneran akan terjadi tahun in ... Eh, apa ini?! Kok ada cairan merah di lant .... Oh, cuma si Suzumi toh, aku kira apa. Oi Izami, tolong masukan ini kedalam kulkas ya." *sambil tidak sengaja berdiri tepat di atas kepala anaknya yang tak sadarkan diri itu dan sekaligus melemparkan bungkusan belanjaannya kepada Izami.
Izami :
"Hei bu, soal berita menakutkan tadi, memangnya berita apa yang ibu maksud?" *sambil menangkap barang belanjaan ibunya.
Ibu :
"Bu Suk ... Eh mana sapu ... oh itu dia ... Bu Sukma yang tinggal di pojokan ternyata meninggal bunuh diri siang tadi, semua tentangga sampai heboh lho, soalnya kata mereka pagi tadi dia terlihat fresh-fresh saja kaya gak ada beban hidup." *sambil mengambil sapu dan cikrak yang ada di dapur sebelah ruang tamunya.
Izami :
"Oh, mungkin dia bunuh diri gara-gara tadi aku tidak sengaja AFK saat main ML dengannya karena mulai ngantuk." *sambil memasukkan barang belanjaan ibunya kedalam kulkas.
...
...
Ibu :
"Keluar saat tim mau perang online, kelakuanmu jahat banget ya, apa kamu enggak punya hati nurani?" *sambil menyapu semua serpihan-serpihan TV yang bersebaran di sebelah tubuh "seseorang" ke arah cikraknya.
Izami :
"Ya kalau aku main dalam kondisi ngantuk, enggak mungkin aku dan bu Suk bisa menang juga di perangnya itukan, jadi apa bedanya aku ikut atau enggak?"
Ibu :
"Alasanmu benar-benar enggak manusiawi seperti biasa, tapi paling tidak ikut saja sana sholat jenazah orangnya buat melakukan penghormatan terakhir. Semoga dengan itu dia enggak mengutukmu karena kelakuan jahatmu itu." *sambil membuang semua serpihan yang sudah dia kumpulkan dengan cikraknya ke dalan tong sampah dapur.
Izami :
"Enggak mau, hari aku lagi enggak mood untuk ngelakuin hal bermanfaat, nanti bisa-bisa aku yang malah di adzab sama Tuhan karena sholatku yang tidak fokus." *sambil menutup pintu kulkas.
Ibu :
"Aku enggak tahu ucapanmu itu masuk akal atau tidak, tapi terserahlah, ibu enggak peduli dengan apa yang terjadi padamu, toh kamu juga sudah cukup dewasa untuk menentukan mana yang salah dan mana yang benar. Hup." *sambil mengangkat TV nya yang sudah rusak itu.
Izami :
"TV itu mau diapakan?"
Ibu :
"Dibawa ke RS, ya di bawa ke tukang loak lah, memangnya kemana lagi?" *sambil berjalan keluar rumah lagi.
Izami :
"Ah kebetulan, karena aku lagi gak tahu harus ngapain, aku ikut ibu kesana ya? Biar aku saja yang menyetirkan motornya nanti." *sambil mengikuti ibunya dari belakang.
Dan akhirnya, ibu dan anak yang tidak sadar dengan sesuatu yang "penting" itupun pergi bersama-sama ke tukang loak untuk mengurus masalah "kurang penting" mereka itu dengan perasaan riang gembira, The End.
[NGAWUR/GAK JELAS]