Rintik hujan belum juga redah Hani mengadakan tangannya menikmati tetesan hujan yang menetes tersenyum menatap langit yang mendung tergambar jelas saat itu ditempat yang sama saat ini
"mau pulang"ayok bareng"sapa cowok disebelahnya memegang payung Hani hanya terpaku melihat cowok yang tak dikenalnya itu
membentangkan payungnya "ayok tunggu apalagi sebentar lagi hari hampir gelap loh"kau tidak takut di kampus sendirian" ajak cowok itu tanpa basa-basi menawarkan tumpangan pada Hani melihat sekeliling kampus sudah sepi hanya tinggal mereka berdua sebentar lagi mau magrib takut kemalaman dengan sedikit ragu hani menerima tawaran cowok yang belum di kenalnya itu sama-sama menuju parkiran sepayung berdua.
"Nih kau pakai jas hujannya biar tidak kehujanan "cowok itu memyodorkan jas hujan yang ada didalam jok motornya
"Kok bengong"
Kau sendiri bagaimana"
"Aku' itu gampang lah" ayok pakai "nanti lama-lama disini kita bisa kemalaman"
Tak banyak bicara sepanjang jalan tanpa peduli kehujanan basah kuyup cowok yang membonceng Hani melaju motor sportnya meluncur dengan kecepatan tinggi.
Saat Hani termenung sendiri dengan bayangannya ada yang tak lepas memandangnya yang sedang berdiri di seberang koridor diantara para mahasiswa yang lagi bercegraman bercanda gurau yang pada asyik dengan aktifitasnya sendiri-sendiri sehingga Hani tak tahu ada seseorang yang selalu memperhatikan dirinya.