Udah pulang
temenmu dek? Tanya kakakku dari belakang.
Udah kak barusan
jawabku sambil membalikkan badan.
Deg, aku cukup
terkejut melihat penampilan kakakku. Tubuhnya hanya dibalut handuk putih yang
tidak dapat menutupi indahnya belahan dada dan paha kakakku. Rambutnya masih
basah, dan yang lebih menggoda lagi masih ada tetes air di kulit mulusnya
bahkan ada yang tampak meluncur ke belahan dadanya itu. Tentu saja anuku jadi
berdiri, aku memang tidak tahan kalau melihat dirinya basah-basahan begini.
Apalagi kalau dia basah-basahan karena keringatnya sendiri seperti saat habis
berolah raga, jauh lebih menggoda.
Liatin apaan kamu
dek? Duh, aku ketahuan sedang memperhatikan dirinya.
Eh.. en..nggak
ada kok kak
Hmm.. kamu belum
mandi kan? Udh sana mandi, liatin kakaknya ntar aja.. kakak gak kemana-mana
kok.. hihi
Ya.. siapa juga
yang mau liatin kakak.. kataku pura-pura jaim. Kakakku tidak berkomentar lagi
dan diapun berlalu kembali menuju kamarnya. Aku masih terpana melihat sosok
indah kakakku ini, sambil dia berjalan aku masih saja memperhatikkan dirinya,
mataku seperti tidak ingin lepas dari tubuhnya itu. Dan sepertinya dddewa mesum
memang sedang berpihak padaku karena sreet.. handuknya tiba-tiba jatuh hingga
memperlihatkan tubuhnya yang telanjang itu. Celanaku menjadi makin sempit
karenanya.
Duh.. dek jagan
liat! Teriakknya manja.
Bersambung..hehe
lanjutttt
Eh.. i..iya kak, kakak
sih pakek handuk kecil gitu.. dipun segara mengambil handuknya, tapi bukannya
mengenakan handuknya lagi, dia malah menennteng handuknya dan lari telanjang bulat ke kamarnya, sungguh binal
kakakku itu, yang selama ini diluar rumah selalu tertutup dan memakai jilbab,
kini aku melihat tubuh indahnya bertelanjang bulat bahkan berlari bugil didalam rumah. Penisku tegang
sejadi-jadinya, sekilas aku melihat belahan vaginanya saat ia mengambil handuk
tadi, salin itu saat berlari buah dadanya juga terlihat berayun-ayun menggodaa.
Aku sudah tak
tahan lagi kaena aksi kakakku itu, aku segera mandi yang tentu saja juga
diikuti dengan kegiatan onani membayangkan tubuh bugil kakakku yang binal.
Sungguh onani yang sangat luar biasa saat itu.
Saat ku keluar
dari kamar mandi, aku di sambut lagi oleh kakakku yang berada didapur.
Lama amat
mandinya dek? Ngapain sih kamu? Onani? Sial.. tebakannya tepat sasaran. Lagian
ulahnya juga sih tadi yang membuatku terpaksa onani.
Eh..a..anu biasa
kan kak.. aku kan cowok normal. Kakak sih pakai telanjang tadi, hehehe..
jawabku sambil cengengesan.
Dasar, udah kakak
bilang jangan liat. Emang kamu baru pertama kali lihat cewek bugil ya dek?
Hihi..
Iya nih kak,
makasih ya.. hehe
Huu.. anggap saja
tadi itu rezeki kamu. Tapi kamu siram yang bener kan? Awas kalau ntar lantainya
lengket-lengket di kaki kakak mendengar omongan kakakku itu aja aku jadi horni
lagi, membayangkan kalau kaki kakakku terkena semprotan pejuku.
Iya.. udah di
siram kok kak.. cek aja kalo gak percaya.. hehe
Tiba-tiba aku
berpikir untuk membalas aksi kakakku tadi, aku penasaran juga menunjukkan
penisku ke depan kakakku, kira-kira bagaimana reaksinya ya.. hehe.. memikirkan
itu saja penisku kembali tegang, tetntu saja langsung nyemplak di handuk yang
aku kenakan ini.
Dek..
Ya kak?
Itu kamu bangun
lagi tuh.. mikir yang jorok-jorok yah? Jangan macem-macem kamu dek
Eh.. enggak kok
kak.. maaf duh, terpaksa aku membatalkan aksiku. Udah kepergok duluan sih mikirin yang nggak-nggak lain kali saja
kutunjukkan.
Udah sana pakai
bajumu suruhnya lagi.
Iyaaaa
Aku menuju
kamarku, kemudian bersantai sejenak menenagkan diriku dan adik kecilku yang
tadi sempat tegang. Ku isi waktu dengan mendengarkan musik, baca komik dan
tidur-tiduran di atas tempas tidur. Cukup lama juga aku mengurung diri dikamar,
mungkin hampir tiga jam merasa bosan akupun keluar kamar untuk menonton tv. Ku
menemukan kakakku sedang tertidur di sofa depan tv.
Dasar.. lagi
tidur tapi tv dibiarkan hidup gerutuku. Ketika hendak mematikan tv mataku
lagi-lagi tertuju pada tubuh kakakku yang tidur sembarangan ini. Paha putih
mulusnya tertampang dengan jelasnya membuat nafsuku bangkit lagi. Jantungku
berdetak kencang melihat pose tidurnya yang sembarangan itu. Entah dari mana
timbul keberanianku, ku pelorotkan celana pendek beserta celana dalamku
sehingga penisku menjuntai bebas di depan kakakku yang sedang tertidur.
Akhirnya aku dapat menunjukkkan penisku di hadapannya, tapi sayang dia tidak
sadar.
Aku makin berani
saja kemudian, aku kocok penisku sendiri didepan wajah kakakku. Sungguh gila
dan teramat nekat memeng, tapi aku tidak peduli lagi. Aku sudah betul-betul
tidak tahan. Lama kelamaan kocokanku semakin cepat dan sepertinya aku akan
segera sampai. Debaran dadaku semakin cepat.
Dek! Kamu
apa-apaan sih aku terkejut bukan main, kakakku terbangun, mungkin terjaga
karena aku yang terlalu berisik. Tapi spermaku sudai sampai di ujung penisku.
Padahal niat hati tidak ingin keluar didepannya. Tapi kepalang tanggung, dia
sudah terbangun dan sudah samapai sejauh ini, kakiku bahkan tidak ingin mundur
menjauh darinya. Akhirnya tetapku arahkan ujung penisku ke wajahnya dan crott..
crrroottt! Spermaku menyembur bertubi-tubi dengan telaknya ke wajah kakakku
yang cantik. Gila! Aku mencabuli kakakku sendiri. Jadilah wajah cantiknya kini
berlumuran cairan putih kental milikku. Aku betul-betul puas, sangat lega
karena bisa menuntaskan hasratku, ini
betul-betul orgasmeku yang paling luar biasa yang aku rasakan selama ini.
Kamu apa-apaan
sih deeekkkk? Sembarangan amat teriaknya histeris.
Maaf kak.. g..gak
tahan kataku nyengir. Aku merasa bersalah juga melakukan hali ni pada kak ocha.
Sungguh perbuatanku kali ini teramat nekat. Bisa-bisanya aku menumpahkan
spermaku seperti itu ke wajahnya. Tapi tadi itu betul-betul luar biasa
nikmatnya.