Aaron yang tak bisa tidur semalaman pasca kembali dari UAL sudah terlihat duduk di meja makan, dihadapannya sudah terhidang berbagai makanan ala Inggris yang merupakan makanan favoritnya. Namun sudah hampir empat puluh menit ia duduk di kursinya tak ada satupun makanan yang ia sentuh, hanya air putih sajalah yang masuk ke dalam tubuhnya. Memikirkan kejadian di UAL kemarin benar-benar membuatnya kesal, ia sudah membatalkan semua janjinya demi datang ke kampus senin itu. Namun semuanya sia-sia karena tujuannya tak tercapai, Anne yang ia ingin temui justru tak ada dikampus.
Jam besar di dinding yang ada di ruang tamu berdentang dengan sangat sehingga memecah kesunyian di rumah besar itu, namun Aaron tetap saja tak bergeming. Ia masih diam di kursinya tanpa menyentuh apapun, seolah jiwanya sedang tak bersatu dengan raganya.
"Good morning," sapa Daniel pelan pada pelayan yang membukakan pintu untuknya.
"Morning tuan," jawab sang pelayan dengan cepat.