Shiro memukul kepala Ankylosaurus Steelhead yang hendak menyeruduknya, menghentikan pergerakan monster itu seketika. Namun saat Shiro masih berusaha untuk menahan dorongan monster itu, Ankylosaurus Steelhead mengayunkan ekornya ke depan dan memaksa Shiro untuk melompat menghindari hantaman bola baja tersebut.
Sementara itu Goblin King yang sudah siap bertarung langsung berlari menyerang Shiro dan menghantamkan sebuah pukulan lengan tepat ke wajah Shiro, menghempaskan Shiro ke tambang batu.
"Shiro-san!" seru para gadis, khawatir.
"Brengsek... Karena efek potion sudah berakhir atau memang kekuatannya telah meningkat?" kata Shiro, berbaring di tumpukan batu dan menggenggam wajahnya.
Perlahan Shiro bangkit seraya mengaktifkan skill Darkness Aura. Aura kegelapan mulai keluar dari tubuhnya dan kemudian menyelimuti seluruh tubuhnya. "Bagaimana caraku mengalahkan bola daging itu? Menggunakan potion-potion itu lagi kayaknya bakalan tidak keren. Hmm..." Shiro menatap Goblin King dan memikirkan cara yang keren untuk mengalahkannya.
Dengan banyaknya jumlah penonton yang sedang menyaksikan pertarungannya, Shiro merasa ingin sedikit berlagak keren. Namun musuh yang sedang ia lawan kali ini bukanlah makhluk lemah yang dapat dengan mudah untuk dikalahkan.
Goblin King tidak ingin membuang-buang waktu dan bergegas menyerang Shiro. Disaat yang bersamaan, Ankylosaurus Steelhead juga berlari menghampirinya sambil memantul-mantulkan bola baja yang ada di ekornya, menghancurkan kontruksi tambang yang ia lewati.
"Cih! Kadal itu sungguh merepotkan." kata Shiro, mengibaskan pedangnya dan kemudian berlari menyambut Goblin King.
Goblin King terus berlari seraya mengambil pipa besi panjang, ia menggunakan pipa tersebut untuk menangkis serangan Shiro dan kemudian melancarkan pukulan keras dengan tangan kirinya.
"Grr..?" Goblin King terkejut melihat aura hitam yang menyelimuti tubuh Shiro dapat bergerak secara otomatis dan menahan pukulan darinya.
"Hmp! Apa hanya segini kekuatanmu?" kata Shiro, mengejek Goblin King.
"Jangan sombong, manusia rendahan!" kata Goblin King, menguatkan pukulannya hingga menembus aura pertahanan dari skill Absolute Defense.
"Cih!" Shiro terkejut melihat Goblin King mampu untuk menembus pertahanannya. Ia bergegas menangkis pukulan Goblin King dengan tangan kirinya dan kemudian melompat ke belakang untuk menjaga jarak dari Goblin King.
"Grrayahaha... Kenapa kau mundur? Menjaga jarak dalam pertarungan hanya berguna jika lawanmu seimbang denganmu." kata Goblin King, merasa sombong karena berhasil mendesak Shiro.
Shiro tersenyum, membentuk auranya menjadi sebuah pedang dan kemudian berkata, "Apa itu berarti kau lebih lemah dariku?"
"Itu artinya menjaga jarak dariku tidak dapat menolak kematianmu, manusia rendahan!" seru Goblin King, melesat menyerang Shiro.
Shiro menebaskan kedua pedangnya ke samping dan berkata, "Itu sangat menakutkan!"
"Hmm... Aku penasaran apa Shiro juga bisa membentuk auranya menjadi clone seperti yang pernah dilakukan oleh Meritz?" tanya Niken, terus mememandangi pergerakan Shiro.
"Maksudmu seperti doppelganger atau bunshin?" tanya Nichole.
"Benar. Tapi clonenya itu akan memiliki pergerakan otomatis untuk menyerang dan bertahan, sama seperti saat ia menggunakan skill Absolute Defense."
"Hmm... Aku rasa itu tidak mungkin. Tapi siapa yang tahu." jawab Nichole, kurang yakin.
"Aku rasa kau benar. Dia juga bukan seorang Ninja." kata Niken, memegangi dagunya.
"Jika Shiro-kun mau berlatih untuk mengontrol auranya tersebut, aku rasa itu bisa dilakukan." sahut Dara.
"Huh? Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Niken penasaran.
"Hmm? Karena di dunia nyata aku adalah seorang Shinobi. Dan untuk menciptakan bunshin tidak selalu harus menggunakan bayangan. Mereka juga bisa menggunakan tanah, air dan lain sebaginya. Hehe..." jawab Dara, tersenyum.
"Memang benar ada kemungkinan jika Shiro-san dapat menggunakan auranya untuk membuat bunshin. Tapi... Aku tidak menyangka jika pekerjaan sampingan Dara-san adalah seorang Shinobi." sahut Yin yang berdiri di sebelah Putri Cindy.
"Apa-apaan itu?? Aku baru tahu itu!" seru Niken, terkejut mendengar pengakuan Dara.
"Dara, kau tidak memberitahu yang lainnya? Dara berasal dari kerajaan Sakura wajar jika dia adalah seorang Shinobi. Dan dia ini adalah anak perempuan dari orang hebat di kerajaan itu loh." kata Nichole, meberitahu Niken.
"Apa?! Benarkah??" kata Niken, terkejut. "Lalu kenapa kau tidak memilih kelas Ninja dan malah memilih kelas Wizard untuk karaktermu?" imbuhnya.
"Mhmm... Di dunia nyata aku seorang Shinobi, kenapa di dunia fantasi aku juga harus menjadi Shinobi? Lagipula aku suka dengan sihir. Hehe..."
"Hmm.. Aku rasa itu masuk akal." kata Niken lirih. "Aku rasa saat aku sedang tour konser ke kerajaan Sakura, aku pernah mendengar nama asli Dara. Tapi dimana yah? Hmm... Hanabi Momome..." kata Niken dalam hati, mencoba mengingat saat-saat ia melakukan tour konser di dunia nyata.
"Mhmm..." Putri Cindy termenung, mencoba memahami apa yang sedang mereka bicarakan. "Itu berarti kau adalah Wizard setengah Ninja?" tanya Putri Cindy.
"Apa-apaan itu? Membingungkan." kata Nichole dalam hati, menoleh ke Cindy.
"Aku kira tidak seperti itu, Cindy-chan." kata Dara, mengelus rambut Cindy. "Di dunia ini aku tidak bisa menggunakan kemampuanku sebagai seorang Shinobi. Walaupun aku tahu teknik-teknik yang digunakan oleh seorang Shinobi, itu akan memerlukan waktu dan latihan keras agar aku bisa menggunakannya." imbuhnya, menerangkan kepada Putri Cindy.
"Berarti sama seperti Rin yang dapat menggunakan kelima elemen dasar?" kata Putri Cindy lirih, mencoba memahami perkataan Dara.
Sementara para gadis dari aliansi SweetSugar asyik mengobrol, Slayer yang berada di samping mereka terus mengamati pertarungan Shiro. Ia merasa khawatir karena Shiro terus-terusan diserang oleh Goblin King dan sama sekali tidak dapat melancarkan serangan balik. "Shiro... Jangan main-main dan Cepat kalahkanlah Goblin itu..." kata Slayer lirih, berharap agar Shiro dapat cepat menang.
Kembali ke pertarungan Shiro melawan Goblin King. Skill Rage Goblin King sudah berakhir, namun Shiro masih cukup kesulitan untuk dapat melancarkan serangan dan sedang dalam keadaan tertekan.
Pertarungan sudah berlangsung cukup lama, HP Goblin King pun telah pulih hingga diatas 30%. Walaupun begitu, Goblin King merasa kesal karena ia tak kunjung berhasil membunuh Shiro dengan serangan-serangan beruntun yang ia lancarkan.
"Grr... Keberadaanmu sungguh sangat mengganggu. Seperti serangga saja." kata Goblin King, mulai kelelahan.
"Heh he... Kenapa kau tidak menyerah saja dan mati dengan tenang." kata Shiro yang juga mulai kelelahan.
"Grrr... Diamlah, manusia rendahan!!" sentak Goblin King, menghentangkan tangan kanannya. "Extermination!!" Dengan penuh amarah, Goblin King mengaktifkan skillnya, membuat seluruh makhluk hidup yang berada di radius 100 meter seketika roboh serentak.
"Hmm? Apa yang barusan terjadi?" kata Shiro, penasaran karena ia merasa seperti ada yang telah hilang darinya.
"Celaka! Kenapa mereka pada roboh?!" teriak para Senshi, penasaran karena banyak Senshi, NPC dan Goblin yang tiba-tiba roboh.
"Hmm?" Shiro menoleh ke area sekitar dan terkejut melihat ratusan Goblin dan beberapa Senshi roboh. "Jangan-jangan... Ini seperti skillku?" Shiro merasa panik mengetahui Goblin King juga memiliki skill yang sama dengan skill spesial miliknya. Ia kemudian menoleh ke area sekitar, mencari keberadaan Slayer dan yang lainnya. "Syukurlah mereka tidak apa-apa." kata Shiro, merasa lega melihat Slayer dan yang lainnya masih berdiri.
Ratusan Goblin yang berada di sekitar Goblin King mati, begitupun dengan beberapa Senshi dan NPC yang hanya memiliki HP kurang dari 50%. HP mereka diambil secara paksa dan dijadikan pemulih untuk bar HP Goblin King.
Extermination merupakan tipe skill pemusnah massal yang hampir mirip dengan Suppression. Kekurangan dari skill ini adalah tidak selalu dapat membunuh targetnya jika mereka mempunyai HP lebih dari 50%. Namun Extermination dapat lebih kuat dari Suppression jika targetnya adalah lawan yang kuat yang memiliki total bar HP yang sangat besar. Jika Suppression dapat menguras HP tergantung dari seberapa kuat penggunanya, Extermination dapat menguras 50% dari total HP target, tidak peduli seberapa kuat mereka dan tidak peduli selemah apa penggunanya.
"Sial... Apa yang telah terjadi? Kenapa HPku berkurang cukup banyak?!" kata salah seorang Senshi, korban yang selamat dari skill Goblin King.
"Punyaku juga! Sial! Apa yang telah terjadi?!" seru Senshi lain.
"Hey! Lihat! Mereka tak bangun-bangun. Apa mereka mati?" tanya Senshi lain, memandangi para korban yang tidak kunjung bangkit.
"Dasar bodoh! Itulah sebabnya aku meminta kalian untuk terus menjauh dari mereka!" teriak MrKim, merasa kesal dengan para Senshi yang sulit untuk diatur.
"Apa-apaan skill itu?! Mereka berdua monster! Larilah! Larilah!" teriak salah seorang Senshi, melarikan diri dengan sekuat tenaga.
"Sial! Semuanya! Menjauh dari mereka!" seru salah seorang Senshi, membuat para Senshi lain berbondong-bondong untuk melarikan diri dari medan pertarungan.
Baik para Senshi, NPC maupun kawanan Goblin berlarian menjauhi medan pertempuran. Mereka terlihat panik dan saling berdesak-desakan untuk dapat meninggalkan medan pertempuran.