Bunda masih berada di balik semak-semak, mengamati pergerakan para Goblin. Ketika Bunda sedang fokus mengamati para Goblin yang berusaha memadamkan api yang membakar pos keamanan, tiba-tiba tepat di belakangnya muncul sebuah portal yang kemudian terlihat satu Rajul Mustanie dan seekor Goblin berjalan keluar dari portal.
"...?" Merasakan akan kehadiran seseorang, Bunda pun melihat ke belakang.
Bunda hanya terdiam menatap Rajul Mustanie tersebut. Sesaat kemudian dia berkata, "Jangan tiba-tiba muncul di belakangku lagi."
"Baik. Maafkan aku, Bunda-sama." kata Rajul Mustanie tersebut, menyesal karena telah mengejutkan Bunda.
"Tidak apa-apa, selama kamu tidak mengulanginya lagi. Yang lebih penting sekarang adalah, Gina, cepatlah lakukan tugasmu." kata Bunda, kepada Goblin tersebut.
Gina adalah nama yang telah diberikan oleh Shiro kepada Goblin Fighter betina yang memimpin kawanan Nice Goblin yang ada dalam perlindungannya.
"Baik, Bunda-sama!" Kata Gina dengan penuh semangat. Dia kemudian bergegas pergi menuju ke desa untuk memberi tahu para Goblin bahwa ratusan ribu Senshi sedang menuju ke sarang mereka.
"Kau sebaiknya kembali." kata Bunda kepada Rajul Mustanie yang telah membawa Gina.
"Apa Goblin tadi bisa dipercaya, Bunda?" tanya Rajul Mustanie tersebut.
Sejenak Bunda terdiam. Ia merasa penasaran karena Rajul Mustanie tersebut telah bertanya akan sesuatu yang memungkinkan akan menjadi masalah bagi mereka. Tentu saja Bunda belum mengetahui jika Shiro telah membuat para Rajul Mustanie sekarang memiliki pemikiran yang dapat berkembang, walaupun pemikiran mereka sendiri masih tergolong sempit.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia tidak akan mengkhianati kita, karena Goblin betina itu tidak akan meninggalkan kawanan Nice Goblin yang masih bersama kita. Sekarang kembalilah." kata Bunda, menenangkan Rajul Mustanie tersebut.
"Baik." jawab Rajul Mustanie tersebut yang kemudian membuka portal dan kembali bergabung dengan pasukan Ayah.
.
.
"Gawat! Gawat! Manusia sedang menuju kesini!" seru Gina, berlari menghampiri kerumunan Goblin yang ada di desa.
Para Goblin menghentikan aktivitas mereka dan melihat kearah Gina yang sedang berlari dengan panik.
"Grr.. Berisik sekali!" Salah seekor Goblin Chieftain menarik lengan Gina dan kemudian menamparnya dengan sangat keras, sehingga membuat Goblin betina itu terkapar di tanah. "Jangan berteriak di hadapanku! Puluhan manusia rendahan seperti mereka pasti akan segera mati." imbuhnya, yang mengira jika yang Gina maksud adalah para Rajul Mustanie yang telah memancing para Goblin ke dalam labirin.
"Erg... Bu-Bukan... Mereka bukan warga lokal, tapi para Senshi, dan jumlah mereka ada ratusan ribu." kata Gina, memegangi pipinya.
"Apa? Ratusan ribu Senshi?! Jangan membodohiku! Mereka tidak mungkin tahu tempat ini!" teriak Goblin besar itu, menendangi tubuh Gina.
Gina yang tidak bisa menentang Goblin yang memiliki kedudukan lebih tinggi pun hanya dapat menyilangkan kedua tangannya untuk melindungi kepalanya dari tendangan beruntun Goblin tersebut.
"Garrgh!! Hentikan!!" seru Goblin Chieftain lain, mendorong pundak Goblin Chieftain yang sedang menendangi tubuh Gina. "Dimana kau melihat mereka?!" imbuhnya, bertanya kepada Gina.
Gina mencoba untuk berdiri dengan perlahan. Ia memegangi perutnya yang terasa sakit dan terlihat ketakutan. "Di.. Di dalam labirin." kata Gina, sedikit gemetaran.
"Gryah!" Goblin yang telah menendangi Gina mengerang, tidak mempercayai perkataan Gina.
"Grr..." Sementara itu Goblin yang telah menyelamatkan Gina hanya terdiam memikirkan kebenaran dari perkataan Gina. Ia kemudian melihat kearah Goblin Chieftain lain yang sedang menonton mereka dan berseru, "Kumpulkan pasukan dan menuju ke gerbang!!"
"Gryaah!!" Para Goblin berseru dan kemudian pergi ke pos masing-masing untuk memberi tahu pasukan mereka jika mereka akan pergi berperang.
Sementara itu, Goblin yang menendangi Gina tadi mencekik leher Gina dan berkata, "Jika kau bohong, aku akan mengurungmu di dalam kandang Giga dan membiarkanmu di perkosa oleh raksasa-raksasa itu." Ia kemudian mendorong tubuh Gina hingga terjatuh dan meninggalkannya terkapar di tanah.
Sementara para Goblin bergegas mempersiapkan diri untuk pertempuran melawan para Senshi, Gina yang masih terlihat kesakitan berusaha untuk berdiri dan bergegas menuju ke penjara bawah tanah dimana para budak sedang di tahan.
..
Melihat rencana mereka berjalan lancar, Bunda menghubungi Shiro lewat telepati dan memberitahukan kepadanya jika sebagian besar pasukan Goblin sudah menuju ke labirin.
"Shiro-sama, para Goblin telah berbondong-bondong pergi menuju ke dalam labirin. Saya akan pergi menuju ke penjara dan membantu Gina." kata Bunda, menghubungi Shiro lewat telepati.
..
Di tepi sungai dimana Shiro dan yang lainnya sedang bersembunyi, menunggu signal dari Bunda.
"Baguslah. Aku serahkan Goblin itu kepadamu." kata Shiro, yang kemudian menutup telepati terhadap Bunda. Dia kemudian menoleh ke arah Slayer dan yang lainnya dan berkata, "Sepertinya mereka telah memakan umpan kita."
"Yosh. Kalau begitu ayo kita bergerak." kata Slayer, bersiap.
"Apa kau siap, Cindy-chan?" tanya Nichole kepada Cindy.
"Hmp! Aku selalu siap untuk mengalahkan musuh-musuh kita!" jawab Putri Cindy dengan penuh semangat.
"Imut sekali. Tapi jangan sampai lengah, okey?!" sahut Dara.
"Tentu saja!" jawab Putri Cindy penuh semangat.
"Hmm?" Shiro menoleh ke Ana yang sedang berusaha menggendong tong kecil yang ia taruh untuk sementara. "Ana, sebaiknya kau tinggalkan saja tong itu disini. Kita bisa mengambilnya lagi nanti saat semuanya sudah selesai. Apa kau tidak lelah terus-terusan menggendong benda itu?" tanya Shiro, membayangkan betapa merepotkannya jika dia berada di posisi Ana.
"I-Iya, tuan." jawab Ana, tersenyum dan merasa bahagia karena Shiro telah mengkhawatirkannya.
"Cih!" keluh Slayer, merasa cemburu melihat Ana yang selalu diperdulikan oleh Shiro.
"Kau juga Very much." kata Shiro kepada Feri.
"Namaku Feri, tuan..." keluh Feri, menaruh tong yang ia gendong.
Walaupun Feri bukan termasuk ke dalam kelompok pengumpul darah, namun ia tetap pergi ke sarang Goblin dengan membawa tong kecil untuk membantu para pengumpul. Ia melakukan hal tersebut hanya untuk menarik perhatian Ana, gadis yang ia selalu dambakan.
"Ayo bergerak!" kata Slayer, mengendap-endap menuju ke desa.
Walaupun Sebagian besar pasukan Goblin telah pergi menuju ke labirin, namun suasana desa masih terlihat sangat ramai karena para Nice Goblin yang tadinya sedang bekerja kini berlarian untuk bersembunyi di kandang mereka.
"Grr.. Grryah!" Para Goblin itu semakin terlihat panik ketika mereka melihat Shiro dan yang lainnya berjalan memasuki desa.
"Jangan hiraukan mereka. Kita habisi Goblin dengan kasta tinggi terlebih dahulu." kata Shiro, melihat ke sekitar.
"Apa yang kau harapkan baru saja muncul. Lihatlah!" seru Slayer.
Dari kejauhan terlihat beberapa Goblin Chieftain dan Goblin Fighters yang menyambuki kawanan Nice Goblin dengan pecut dan menggiring mereka untuk kembali bekerja.
"Gargh.. Manusia? Kenapa ada manusia disini?!" kata salah seekor Goblin Chieftain, penasaran.
"Bagaimana mereka bisa melewati pasukan kita? Buka kandang Giga!" seru salah seekor Goblin Chieftain lain.
Kawanan Goblin Fighters bergegas membuka beberapa kandang Giga dan melepaskan raksasa-raksasa yang ada di dalamnya.
"Grrr..."
Para Goblin yang membukakan pintu kandang sedikit ketakutan saat para raksasa tersebut mulai berjalan keluar melewati mereka.
"Bunuh mereka!" seru salah seekor Goblin Chieftain, memberikan perintah kepada para raksasa tersebut.
"Gryaah!!" Para raksasa tersebut mengerang dan kemudian bergegas berlari menghamiri Shiro dan yang lainnya.
===============================
Name : Goblin Giga
Monster Type : Goblin
Level : 80
Power : 200.000 CP
ATK : 20.000
DEF : 40.000
HP : 130.000
MP : 10.000
Speed : 15 Meter/Second
Skill :
-Ground Destroyer
-Rage
-Super Duper Self Healing
-Physical Resistance : 50%
-Damage Reduction : 30%
Note : Goblin raksasa yang lebih bodoh dari Nice Goblin, namun lebih kuat dari Goblin Chieftain.
Ground Destroyer mampu memberikan damage sebesar 300% dan memiliki cooldown selama 3 menit. Rage meningkatkan Attack poin dan Defense poin sebesar 200% selama 1 menit. Skill ini memiliki cooldown selama 5 menit.
REWARD : Goblin's Blood, Ruby {Level 3}, Emerald {Level 3}, Topaz {Level 3}, Sapphire {Level 3}, Peridot {Level 3}, 5 Red Crystal Essence {Level 8}, And 500 Gold Coin.
===============================
Goblin Giga memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, semua tergantung dari perkembangan evolusi mereka. Ada yang setinggi 3 meter, dan ada juga yang setinggi lebih dari 5 meter. Kebanyakan dari mereka gemuk, namun juga ada yang kurus kering kerontang.
Walaupun Goblin Giga lebih kuat daripada Goblin Chieftain, namun pangkat mereka dalam kemiliteran tidak lebih tinggi dari Goblin Fighter, karena Goblin Giga merupakan Nice Goblin yang telah berevolusi namun kehilangan akal mereka. Mereka akan mematuhi perintah siapapun yang telah merawat dan memberi mereka makan.
"Besar sekali!! Pertama kalinya aku melihat Goblin sebesar itu!" seru Putri Cindy, tercengang.
"Mereka juga punya Goblin raksasa?!" seru Shiro, terkejut.
"Cih! Pria mesum, bantu aku melawan raksasa-raksasa itu!" seru Slayer, berlari menyerang.
"Ergh... Aku akan pergi membantu Alice. Kalian lawanlah kawanan Goblin Chieftain itu." kata Shiro kepada para anggota ROG. "Ana, tetaplah di belakang mereka. Dan kau! Lindungi dia baik-baik!" imbuhnya kepada Ana dan Feri.
"B-Baik." jawab Ana dan Feri.
"Bagaimana dengan kita?" tanya Putri Cindy.
"Tetaplah bersama dan bunuh kawanan Goblin Fighter itu!" teriak Shiro, berlari menyerbu Goblin Giga.
Shiro mencabut pedang Goburinroga dari sarungnya, membuat pedang itu berderit dengan kencang. "Nampaknya kau bersemangat sekali. Ayo kita bantai Goblin-Goblin itu!" kata Shiro, tersenyum. Ia kemudian bergegas menghampiri Slayer yang sudah terlebih dahulu bertarung melawan 14 ekor Goblin Giga.
Walaupun kekuatan Slayer sedikit dibawah Goblin Giga, namun ia tidak terlalu kesulitan untuk melawan amukan raksasa-raksasa itu, karena pergerakan dasar dari para raksasa itu terbilang lambat dan mudah untuk diprediksi.