Hari berganti dengan cepat, hari ini adalah hari diadakannya kemah.
Sebenarnya angkatan icha tak diwajibkan mengikiti kemah ini, namun karena kegigihan icha untuk selalu mengikuti gery lah yg membuatnya dan ida terdampar di perkemahan ini.
Untung saja icha dan ida ada di satu kelompok yg sama, jadi tak membuat kedua semakin susah.
"Gimana ni cha cara diriin tendanya. Gua ga bisa" kesal ida yg sedari tadi mengotak-atik tenda didepannya.
"Gua juga ga tau da. Nih gua juga lagi mikir" bingung icha yg juga membantu ida mendirikan tenda.
"Sini biar kakak bantuin" ucap laki2 yg meraih tali dari tangan icha membiat icha memandanginya seksama.
"Kak gery... Gapapa nih? Ga ngerepotin kan?" tanya icha yg dijawab gelengan oleh gery.
Saat gery mendirikan tenda icha dan ida, icha hanya mampu menatap gery penuh kekaguman.
Dengan cekatan dan keringat yg menghiasi wajahnya menambah maskulin gery dimata icha membuat icha senyum2 sendiri.
"Udah selesai, kalau butuh bantuan bilang aja cha" ucap gery saat menyelesaikan kegiatan mendirikan tenda icha dan ida tsb.
Icha hanya tersenyum dan mengangguk mantab. Namun diluar dugaan, gery menarik tangan kiri icha "kapan sih kamu ini ga ceroboh cha."
"Gimana aku bisa tenang kalau kamunya selalu terluka gini cha" batin gery
Gery mengambil plester luka dari saku bajunya kemudian dengan perlahan ditempelkannya ke jari telunjuk icha yg terluka.
"Oke selesai. Kakak pergi dulu ya, hati2 kalian berdua" pamit gery meninggalkan icha dan ida.
Icha menatap telunjuknya yg terdapat plester.
"Rela sih tiap hari terluka kalau yg obatin kak gery" lirih icha yg disambut jitakan oleh ida.
"Sakit da" rengek icha yg kmudian menatap punggung gery yg semakin menjauh
"Semoga kakak ga akan lukai icha, karena icha berharap kak gery selalu menjadi obat dari semua luka icha bukan penyebab luka tersebut" batin icha dengan senyum tulusnya.
Cie icha mah ngikutin gery mulu.
Sabar ya kak gery, icha mah gitu orangnya
Hayo bakal ada apa saat mereka kemah?