Gery telah memanjat pohon mangga tsb untuk meraih sepatu milik icha.
"Nih pakai" ucap gery memberikan sepasang sepatu tsb ke icha.
Icha menerima dengan senyum yg sangat lebar dan kmudian dengan cepat mengenakan sepatu tsb.
"Kakak ga ganti baju?" tanya icha setelah mengenakan sepatunya.
Gery menatap pakaian olahraganya kemudian dia menepuk keningnya pelan.
"Yaudah kakak ganti baju dulu. Hati2"
Icha mengangguk kmudian menatap kepergian sang pujaan dengan berat hati.
Krucuk...
Icha mengusap perutnya yg keroncongan
"Yah, cacing2 diperut udah laper. Kantin ah" gumam icha kmudian melenggang menuju kantin.
"Bu, nasi pecel satu ya" pesan icha yg kmudian duduk di kursi yg kosong.
Icha tak lupa menaruh beberapa gorengan ke mangkuk kosong yg berisikan sambal dan saos yg dicampur guna menjadi cocolan sang gorengan.
Tak butuh waktu lama ibu kantin datang menyodorkan sepiring nasi pecel ke depan icha.
"Ini neng pecelnya"
"Makasih buk" ucap icha yg kmudian memakan pesanannya dengan lahap.
Setelah dari kantin icha kembali ke kelas.
"Cha, lusa kemah lho. Kamu udah siapin peralatannya belom?" tanya ida menghampiri icha
"Udah kok aman, udah disiapin kak gery, kak rosi sama kak siska." jawab icha bangga
"Enak lo cha, nah kita? Ngapain juga lo selalu ikutin mereka sih? Ya kalau yg ikut lo sendiri mah gapapa. Nah ini daftarin kita pula tanpa persetujuan dari kita" dumel ida.
Icha hanya mendengar tanpa ada niatan menjawab, karena tak penting menjawab gerutuan si ida.
Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa waktu pulang telah tiba.
Dan kini icha duduk di dekat parkiran untuk menunggu ketiga sahabatnya keluar kelas.
"Nih minum" ucap laki2 tinggi yg entah sejak kapan duduk di samping kanan icha sambil menyodorkan sebotol minuman dingin.
Icha menoleh sebentar kmudian meraih minuman tsb dan meminumnya dengan cepat.
"Makasih" tulus icha yg selesai minum.
"Lo nungguin sahabat2 lo?" tanyanya
"Iya nih, lo kenapa belum pulang jack?"
"Gua ada urusan tadi. Mau ditemenin atau gimana?"
"Ga usah jack, lo pulang aja gapapa. Gua ga takut ko sendirian" ucap icha nyengir kuda menampakkan deretan giginya.
"Besok ada acara ga?" tanya jack membuat pandangan icha yg sedaritadi mengedar kemana2 kini menjadi menatap jack.
"Paling cuma sepedaan aja sih kalau pagi. Kenapa?"
"Gua mau ajakin lo jalan. Tapi kalau lo ada acara gausah sih gapapa" jack tersenyum penuh arti ke icha.
"Owh, yaudah lo ikut aja sepedaan besok. Kita ketemuan di alun2 kota ya" ajak icha yg diangguki oleh jack
"Yaudah gua balik dulu. Lo gapapa kan? Inget jangan ngobrol sama orang asing, tar lo diculik" wanti2 jack
"Lagian siapa sih yg mau culik gua, bisa rugi bandar mereka nyulik gua yg makannya sekarung beras kurang cukup" pede icha
"Iya juga sih cha, tapi badan lo masih kurus aja sih. Jangan2 lo cacingan cha. Udah minum combantrin belum cha?" sindir jack yg mendapat pukulan di lengan kirinya.
"Aws sakit cha"
"Biar, abis lo ngomong ga pake disaring. Iya diperut gua banyak cacingnya makanya gua makan mulu. Tar kalau mereka udah gede baru gue lepeh'in buat umpan mancing. Puas lo" ngedumel icha dalam satu tarikan nafas.
Sontak tawa jack pecah mendengar cerocosan icha dan ekspresi icha yg kini susah mengatur nafasnya.
Akhirnya jack pun meninggalkan icha karena icha kini telah siap melemparkan sepatu kanannya kearah jack.
Tak butuh waktu lama, gery, rosa dan siska datang dengan sepeda mereka.
"Yok cha" ajak siska
Icha mengangguk kemudian duduk di belakang gery.
Mereka pun segera pulang kerumah masing2, oh ya rumah mereka berempat itu bertetanggan ya. Dan halaman belakang rumah mereka uitu ada pintu yg bisa menuju rumah sebelahnya tanpa lewat pintu depan.