Pagi hari di senin yang biasanya baik-baik saja, tiba-tiba membawa petaka. Entah kenapa saat aku sedang tergesa berangkat kuliah, rok hitam semata kaki yang memang aku nggak biasa pakai itu menyebabkan kecelakaan menyedihkan.
Aku jatuh ditangga dengan posisi lutut kanan yang menumpu berat badanku. Sempat khawatir akan keseleo dan membengkak selama beberapa hari kedepan, tapi nyatanya enggak. Hanya sakit dan kemerahan di lutut kananku.
Karena sakitnya tidak begitu parah aku tetap berusaha ingin kuliah. Sampai teman sekamarku menemukanku yang masih terduduk di tangga. Dia mungkin kaget setelah mendengar suara dentuman yang keras.
" Suara jatoh apa tadi?" Mba Aminarti langsung melihat kearahku yang menatapnya sambil cengengesan.
" Ya Allah, kamu abis jatoh Lia?" Tanyanya padaku yang kujawab dengan anggukan.
Saat mba Aminarti memeriksa lututku dan tentu saja dia meringis dengan melihat kondisi lututku. Mba Ami begitu aku biasa memanggilnya memintaku untuk izin absen kuliah dulu.
Tapi aku bersikeras ingin berangkat kuliah hari itu. Pada saat itu Mba Ami malah mengancamku untuk tidur dibawah malam ini.
Oh tidak Mba Ami memang paling bisa mengancamku, bagaimana tidak kalau tidur dibawah resikonya tidur malamku akan terganggu dengan injakan kaki Mba Ami yang tidak bisa diam ketika sedang tidur. Dipikir-pikir gerakannya seperti kaki pasukan yang sedang latihan baris-berbaris.
Akhirnya karena ancaman Mba Ami barusan dan kondisi lututku yang masih nyut-nyutan akibat benturan membuatku semakin yakin kalau aku lebih baik libur kuliah dulu. Masa bodohlah dengan kuliah 3 SKS dengan wakil dekan itu. Toh nanti aku akan mengajukan izin sakit pada beliau.