Suasana pesta di dalam club langsung menyambut kedatangan jesica,merly dan juga wilss,senyum merly tampak sumringah,seperti yang dia duga pesta malam itu sungguh menakjubkan,alunan musik langsung menyambut kedatangan mereka,jesica melihat kesekililing tempat pesta,bulu kuduknya langsung meremang melihat keadaan pesta
sulit mengenali wajah para tamu di pesta karena mereka menggunakan topeng seperti dirinya dan merly,jesica melangkah maju ke depan mendekati merly dan mendekap lengan nya erat seolah tidak ingin terpisah dari sahabatnya malam itu
"merly,inikah pesta yang kau maksudkan?" ujar jesica menatap para pria-pria berjas dan para wanita yang bergaun seksi berlalu lalang di hadapan mereka
"hmm..bagaimana? serukan? ini belum acara puncaknya"
"acara puncak?"
"hmm akan ada acara puncaknya nanti saat tengah malam,ayo kita pilih meja sekalian aku dan wilss akan perkenalkan teman kami kepadamu" ujar merly menarik lengan jesica untuk mengikuti langkah kakinya dan juga wilss
mereka sampai di sebuah meja bundar,dimana disana empat pasang pria dan wanita sedang asyik mengobrol,wilss menyapa mereka
"hay guys" sapa wilss kepada mereka semua
"hay..wilss kau baru datang"
"iya,aku baru saja menjemput merly dan teman nya"
"hay semua" sapa merly ke arah teman-teman wilss disana
"hello mer,lama tak berjumpa kau tetap memukau seperti biasa" ujar salah seorang pria botak menatap ke arah merly
"oh bred kau selalu pandai memuji,oh ya perkenalkan ini teman ku,jesica"
"hay semua,aku jesica" ujar jesica sembari menyalami mereka satu persatu,mereka melihat ke arah jesica dengan rasa cukup penasaran
"sepertinya kita tidak pernah melihat dia" ujar salah seorang wanita berambut perak ke arah merly
"yah memang,dia jarang datang kepesta hanya saja malam ini aku ingin dia berburu" ujar merly berbisik yang langsung disambut tepok sorai mereka semua
"wuah..merly kau membawa murid rupanya" ujar bred membuat mereka tertawa
"ayolah jika kalian punya kenalan berikan kepadanya malam ini"
"tentu saja,jesica sebutkan saja bagaimana kriteria mu kami akan memberikan kepadamu" ujar brenata ke arah jesica,wanita berambut pirang tersebut berbicara kepada jesica,jesica hanya melonggo dan malu
"hah..tidak,tidak perlu aku akan cari sendiri nanti" ujar jesica menolak usulan mereka
"baiklah,ayo ambil minuman kalian pesta akan segera dimulai" ujar bred memegang gelas di tangan nya di susul yang lain nya,merly memberikan anggur merah ketangan jesica,awalnya dia menolak namun merly memaksa dengan lembut jesica pun akhirnya menerimanya
Suara seorang pria dan wanita pembawa acara pesta malam itu terdengar,antusiame dari para tamu pun terdengar menyambut acara pembuka pesta dimana musik dance dimainkan,merly meraih tangan wilss yang membawa nya ke lantai dansa,merly menarik jesica untuk ke lantai dansa malam itu namun dia menolaknya
"ayo jes kemari,pesta sudah dimulai"
"kalian saja,aku duduk disini saja" ujar jesica,merly akhirnya pun meninggalkan jesica di meja sendirian dia dan teman-teman nya sudah berada di lantai dansa
hentakan musik Dj terdengar mengema di lantai dansa,jesica hanya mengeleng melihat merly yang berdansa dengan gila bersama wilss,tanpa terasa dia meneguk anggur di gelasnya
sembari melihat kerumunan orang yang sedang asyik menari
sementara itu di sudut lain sebuah ruangan club sekelompok pria tampan sedang menikmati minuman mereka di temani para wanita cantik dan seksi yang menggenakan topeng,kumpulan pria itu merupakan tamu vvip dalam pesta,salah satu dari mereka adalah penyelenggara pesta
"woah pestanya sudah dimulai,ayo kita keluar"
"acara apa disana Refan"
"dance of course,ayo kita keluar" mereka bertiga akan beranjak dari ruangan namun seorang pria yang masih rapi menggenakan jas hanya diam tidak menghiraukan kelakuan para sahabatnya itu
"kendra thomas wilson apa kau hanya akan diam disini?" ujar salah satu pria yang biasa di panggil petters itu ke arah ken
"kalian saja,aku masih lelah malam ini" ujar ken tampak tak berminat ke arah mereka
"ken,kau tahu aku mengadakan acara ini karenamu,kau harus membayarnya tentu saja" ujar refan ketus ke arah ken
"hahaha sudah lah ken ikuti saja maunya malam ini hitung-hitung kau menikmati kemenanganmu" ujar Elo ke arah ken,ken pun beranjak dari kursi nya dan ikut bergabung dengan para sahabatnya itu dengan rasa malas,dia sesungguhnya masih sangat lelah malam itu
dia baru saja datang dari inggris ketika para sahabatnya itu megadakan pesta yang tidak bermutu,kendra,refan,elo dan petters adalah sahabat karib yang berteman sejak mereka kecil,bisnis keluarga orang tua mereka yang mereka jalin menjadikan mereka berempat menjadi teman akrab,ayah mereka berempat adalah teman karib sejak masih kuliah dan membangun bisnis masing-masing yang pada akhirnya menjadikan bisnis mereka memiliki kerjasama yang saling menguntungkan
kini keempat anak mereka menjadi rekan bisnis dan juga sahabat karib,akibat ken yang mengalahkan refan dalam balapan boat di pantai miami beberapa minggu lalu menjadikan refan kalah taruhan,sebagai balasan nya dia harus melakukan apa pun yang para sahabatnya minta,dan dua diantara mereka merencanakan ide gila,elo dan petters mengajukan ide untuk membuat sebuah pesta lajang bagi ken karena dia yang menang dalam taruhan hari itu alasan lain nya karena selama ini ken tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita mana pun lagi membuat para sahabatnya ingin medapatkan seorang wanita malam ini untuk ken
mereka berempat pun keluar dari ruangan klub tersebut,meski menggunakan topeng,karisma mereka sebagai pria yang tampil memukau tak bisa di bantah,mereka berjalan menuju ke tengah pesta memilih meja yang tak jauh dari tempat jesica sedang duduk dan menatap malas ke arah kerumunan para manusia yang sedang berpesta
ken melirik sekilas jesica yang duduk sendiri di meja bundar di dekat jalan masuk,cukup aneh pikir ken melihat wanita yang datang ke klub tapi tidak ikut bergabung memasuki lantai dansa,ken kemudian mengalihkan pandangan nya lagi ke lantai dansa dan mengabaikan jesica namun lirikan ken ke arah jesica beberapa saat lalu di tangkap oleh petters saat itu,petters tersenyum dan menyengol lengan refan memberikan kode
"ada apa" bisik refan ke arah petters,petters membawa refan ke arah pojok meja menjauh sedikit dari ken dan juga elo
"sepertinya kita sudah menemukan. terget yang pas untuk ken"
"benarkah? dimana?"
"sebelah kiri di meja bundar,seorang wanita bergaun emas duduk sendiri" ujar petter memeberitahu refan,refan pun menoleh ke arah dimana jesica berada
"boleh juga,kau yakin dia pas untuk ken?"
"ken baru saja meliriknya sekilas itu tandanya dia cukup memberikan perhatian kepada wanita itu"
"hmm begitu baiklah akan aku atur,acara puncak setengah jam lagi"
"segera lah atur aku tunggu hasilnya"
"beres" petters dan refan saling bertos,refan pergi ke arah pembawa acara dan petter kembali ke sisi ken dan elo yang duduk di meja
"kemana refan" tanya elo ke arah petters
"dia sedang mengambil minum" ujar petters berbohong
refan berjalan ke arah pembawa acara dan tampak membisikan sesuatu,refan memberikan sebuah bungkus kecil ke arah pelayan dan juga meminta nomor undian yang sama kepada pembawa acara,refan memberikan intruksi kepada mereka semua
musik pun berhenti refan datang ke arah para sahabatnya membawa beberapa minuman,begitu pula juga merly yang tampak kepanasan dan berjalan ke arah jesica
"jes,kau masih disini,berikan aku air" ujar merly mengatur nafasnya dan menghempaskan dirinya ke sofa,jesica memanggil pelayan dan meminta air
pelayan tersebut pun pergi dan mengambil air yang jesica minta,belum sempat pelayan datang merly sudah menghabiskan minuman milik jesica
"hey itu minuman ku"
"aku haus,kau minum saja air yang diantar itu aku mau ke toilet"
merly berlalu ke toilet dan jesica hanya mengelengkan kepalanya,pelayan pun datang memberikan pesanan air yang jesica minta dan mengambilnya,air melon yang di campur soda beralkolol rendah itu pun jesica teguk, karena kerongkongan nya terasa kering jesica menghabiskan minuman itu dalam satu kali teguk
sementara itu ken juga diberikan wine oleh refan,dia menerima nya dan refan tersenyum ke arah petters
"selanjutnya acara apa?" tanya elo ke arah refan
"acara puncak tentu saja" ujar refan tersenyum misterius
pembawa acara pun naik ke atas podium dan mulai membacakan acara selanjutnya
"baikalah para tamu kita yang terhomat,ini adalah acara puncak dari pesta lajang malam ini,kami akan membagikan nomor undian kepada kalian semua,dua nomor undian yang sama wajib maju ke depan dan melakukan kompetisi dansa sebagai pasangan,satu pasangan beruntung yang memenangkan kompetisi malam ini akan mendapatkan kesempatan menginap di room suite mewah hotel ini"
para tamu bersorak sorai termasuk merly yang telah keluar dari toilet dia bergegas ke arah jesica dan duduk di samping jesica
"jes,ini kesempatan langka semoga salah satu dari kita yang akan beruntung mendapatkan kesempatan itu,room suite di hotel ini adalah ruangan termahal semalam nya,kau sudah pasti tahu bagaimana room suite sebuah hotelkan" ujar merly bersemangat ke arah jesica
"gila..kompetisi macam apa itu aku tidak ingin ikut" ujar jesica ingin keluar dari klub namun di tahan oleh merly
"eh jes tunggu, kan belum tentu kau yang dapat,nomor undian kan diacak,jika kita tidak dapat kita akan pulang,oke jadi tunggu lah sebentar" bujuk merly dan memelas ke arah jesica,jesica pun akhirnya mengalah dan mendegus duduk kembali di sofa,merly tersenyum sumringah
para pelayan kemudian memebagikan nomor undian kepada para tamu undangan,masing-masing dari mereka semua sudah memegang nomor undian mereka begitu juga dengan jesica dan merly,merly melihat nomor undian di tangan di jesica
"nomor 22,itu nomor keberuntungan jes" ujar merly ke arah jesica,jesica hanya diam dan menatap malas ke nomor itu kepalanya mulai terasa berat dan pusing
Pembawa acara pun mengumumkan nomor undian pertama yang akan diminta maju ke lantai dansa
"baiklah untuk nomor urut pertama adalah nomor undian 13,adakah pasangan yang beruntung?" tanya sang pembawa acara,petters menaikkan nomor undian nya melambai ke udara dan begitu juga merly yang berteriak histeris
"disini ada..ada kya jes ternyata aku beruntung" ujar merly antusias dan bahagia
"baiklah silahkan nona dan tuan nomor undian 13 masuk ke dalam lantai dansa" ujar sang pembawa acara,para tamu disana bertepuk tangan menyambut pasangan pertama yang maju,refan tertawa, dia sengaja memberikan nomor itu kepada petters tak disangka pasangan yang petter dapatkan cukup memukau
merly berjalan ke arah lantai dansa dan tersenyum ke arah petter,petter hanya membalas senyum itu dengan senyum simpul
"baiklah nona dan tuan,kami akan menghidupkan musiknya dan silahkan kalian menari,musik.." ujar pembawa acara,musik klasik pun dimainkan,merly termanggu tidak menyangka musik yang dimainkan justru musik klasik dia tidak memiliki pengalaman dalam berdansa klasik
"mari nona" petters mengulurkan tangan nya dan merly pun menyambut ragu uluran tangan petters
"hmm aku tidak terlalu bisa menari musik klasik" ujar merly ke arah petters ragu
"ikuti saja langkah ku" ujar petters datar ke arah merly
"baiklah"
merly pun mengikuti langkah kaki petter yang mulai membawanya menari dengan alunan musik klasik,namun kaki merly selalu saja salah melangkah dan hampir menginjak kaki petter,dis sudut ruangan lain baik elo maupun refan ingin tertawa melihat petter yang mendapatkan pasangan duet yang tampak tak mahir itu sementara itu jesica juga hampir tertawa terbahak-bahak menyaksikan merly yang kesulitan melangkah dalam tarian klasik itu,dia sangat tahu seumur hidup merly tidak pernah melakukan tarian klasik jadi itu pasti yang pertama untuk nya,musik dansa pun berhenti,petters melepaskan tangan nya dari tubuh merly,pembawa acara pun naik kembali ke atas panggung
"oke beri tepuk tangan yang meriah untuk pasangan nomor 13 malam ini,penampilan yang sungguh memukau,terima kasih nona dan tuan silahkan kembali ke tempat anda" ujar pembawa acara,para tamu pun memberikan tepuk tangan,merly berjalan dengan ketus dan menghempaskan dirinya ke sofa
"kenapa juga musiknya harus musik klasik,benar-benar tidak beruntung" ujar merly ketus duduk di sofanya,jesica tertawa mendengar penuturan merly
"sabar lah kau cukup baik menari tadi hahaha" ujar jesica tertawa geli
"terus lah saja tertawakan aku" ujar merly ketus,jesica masih terus tertawa,kemudian pembawa acara mengumumkan pasangan terakhir yang akan maju ke depan
"baiklah sisa satu pasangan terakhir,karena ini sudah memasuki tepat pukul dua belas malam maka kita hanya akan memilih satu pasangan beruntung lagi untuk maju ke depan,baik kami panggil pasangan dengan nomor undian 22,silahkan kepada tuan dan nona untuk maju ke ke depan"
seketia tawa jesica berhenti dan dia mematung di tempatnya ketika telinganya menangkap nomor undian 22 disebutkan,merly sontak langsung berteriak histeris dan tertawa senang
"jes..itu nomor mu ayo cepat maju ke dapan hahaha ayo jes" jesica terpaku di tempatnya,semua mata memandang ke arahanya dia merasa ragu dan gugup dan untuk maju ke depan
sementara itu kendra juga terpaku di tempatnya dan meremas nomor undian miliknya kuat,namun baik refan maupun petter dan elo sudah tahu jika nomor itu adalah milik kendra
"woah ken,ayo maju lah itu nomormu" ujar elo tampak bersemangat begitu pula petter
"ayo ken maju lah sebagai pria jangan menjadi pencundang" ujar petter ke arah ken,namun ken tidak bergeming di tempatnya,refan pun menarik tangan ken untuk berdiri dan mendorong nya ke lantai dansa
"majulah,jangan membuat acaraku malu" ujar refan menarik ken dan mendorong nya ke lantai dansa,ken pun berdiri dengan paksa dan maju terdorong ke lantai dansa,begitu pula dengan jesica yang di tarik paksa oleh merly
"ayo jes,jangan membuat malu,semua orang melihat ke arahmu"
"tapi aku tidak tahu cara berdansa merly" bisik jesica menolak tarikan tangan merly,namun terlambat merly telah mendorong nya ke lantai dansa,tepukan tangan dari para tamu pun terdengar saat ken dan jesica muncul di tengah lantai dansa malam itu
kendra dan jesica pun berdiri di lantai dansa,sorak sorai dari refan,petter dan juga elo membahana memenuhi lantai dansa begitu juga dengan merly
"ayo ken tunjuk kan keahlianmu" ujar elo berteriak
"ayo jes nikmati" ujar merly memberikan semangat dengan antusias dan bersemangat
baik jesica mamupun kendra hanya diam dan menatap ke sekeliling para tamu yang mulai meneriaki mereka
"baiklah silah kan mulai berdansa nona dan tuan..musik di mulai" musik jazz pun di mainkan,alunan lembut dari musik jazz mulai terdengar di sekeliling lantai dansa, lampu pun di matikan,dan suara para tamu mulai diam tidak terdengar kecuali suara dari alunan musik yang mengalun
ken menghadap menatap ke arah jesica seiring lampu sorot yang meyinari mereka berdua,jesica pun berdiri menghadap ke arah ken,mata cerah ken yang sewarna langit biru menghipnotis jesica untuk memandang lekat ke arahnya tanpa sadar,ken mengulurkan tangan nya ke arah jesica dan tanpa di sadari jesica menyambut uluran tangan ken,mereka mulai bergerak mengikuti alunan musik jazz yang lembut
perlahan tapi pasti jesica mengikuti langkah kaki ken yang mengiringi nya berdansa,tatapan mata mereka saling terpaut seolah tidak bisa saling melepaskan malam itu seolah ada magnet yang menarik mereka untuk saling memandang mata satu sama lain nya,mereka masih saling menatap sembari bergerak mengikuti irama musik,jemari tangan ken yang kokoh mengengam erat jemari tangan jesica yang terasa kecil dan lembut dalam gengaman tanganya yang besar,tubuh ramping jesica begitu pas dalam dekapan tangan ken di pinggang jesica,mata hazel milik jesica bertemu dengan mata biru langit milik ken seolah poros dunia hanya berputar di sekitar mereka saja saat itu
tanpa bicara dan hanya saling menatap,mereka menyamakan setiap langkah kaki dan irama tubuh mereka,para tamu diam terpukau melihat keindahan tarian dari jesica dan ken,begitu pula merly yang termanggu melihat takjub ke arah sahabatnya itu,merly tidak pernah meyangka jika jesica ternyata begitu piawai dalam berdansa,begitu pula dengan para sahabat ken,moment yang sangat langka melihat seorang kendra menari dengan wanita dan itu begitu memukau,refan dan petters saling melempar senyum tidak menyangka rencana mereka bahkan di luar prediksi,tidak salah wanita yang mereka pilih untuk menemani ken malam itu memang begitu memikat dan tepat untuk nya
tubuh jesicaa berputar dengan lembut di lantai dansa dan ken menangkapnya dengan sigap,seolah dunia berputar di sekitarnya jesica menghela nafas ketika deru nafasnya yang cepat bertemu dengan hangat tubuh ken,jesica memandang lekat mata pria yang memakai topeng hitam di depan nya itu dalam hati jesica bertanya-tanya siapa pria itu yang telah mampu membuatnya tidak bisa mengalihkan pandangan matanya dari dirinya,mata biru langit nya begitu membuat terpesona,ken sama begitu terpesonanya dengan sosok jesica yang berada dalam dekapan nya,mereka saling berdansa,saling menyentuh tanpa canggung seolah mereka seperti orang yang telah lama saling mengenal satu sama lain
atmosfir romantis dan begitu intens sangat terasa dalam tarian ken dan jesica malam itu,tarian indah itu berhenti tepat ketika suara pembawa acara menghitung detik jam yang akan menujuk kan pukul dua belas malam
"baiklah hadirin mari kita hitung mundur detik demi detik pergantian tahun baru malam ini,tiga,dua,satu..pretttt...." suara terompet dan juga tepukan tangan dari para tamu menyadarkan jesica dan ken dari tarian mereka
mereka kembali tersadar satu sama lain ketika musik jazz telah berhenti dan berganti dengan musik Dj menyambut akhir tahun malam itu,ken dan jesica sama lupanya jika malam itu adalah penghujung tahun
"terima kasih kepada nona dan tuan,kami umumkan jika mereka lah pemenang nya,dan untuk menyambut pergantian tahun silahkan para tamu ke balkon club untuk menikmati kembang api dan minuman yang telah di sediakan"
para tamu bersorak dan berjalan menuju balkon club di mana clun tersebut memiliki balkon di atas atap yang bisa melihat langsung keindahan kota atlanta malam itu,suara kembang api meletus di langit malam atlanta di penghujung tahun malam itu,ken telah bergabung bersama dengab para sahabatnya yang sudah menikmati wine dan menatap kembang api di depan mereka,sementara jesica di kejutkan oleh merly yang bersorak heboh ke arahnya
"jes..happy new year,semoga akhir tahun ini menjadi moment tak terlupakan untukmu,kau sungguh memukau berdansa tadi" ujar merly memuji jesica dan memberikan segelas wine ke arah nya
"terima kasih, happy new year mer,aku lupa jika malam ini akhir tahun"
"aku tahu makanya aku memaksa kau kemari,setiap akhir tahun kau selalu di apartemen,ayo bersulang" ujar merly mengangkat gelasnya ke arah jesica
"aku tidak bisa minum ini"
"oh ayolah jes satu kali teguk tidaj akan membuat kau mabuk, lagin ini malam spesial,ayo minum" merly memasukan wine ke dalam mulut jesica dan wajah jesica mengkerut karena menahan rasa pahit dari minuman itu
"wekk..ini sangat tidak enak"
"hahaha nikmati lahi,liat kembang apinya sangat indah,aku ingin membuat permohonan,kau juga jes ayo" merly menutup matanya berdoa di malam tahun baru itu,jesica tersenyum menatap merly dirinya sendiri tidak tahu apa yang dia inginkan kepalanya mulai terasa semakin berat dan kerongkongan nya terasa semakin kering,tapi dalam hati dia hanya berharap semoga dia akan menemukan kebahagian untuk dirinya di tahun-tahun yang akan datang dan impian nya dapat terwujud
sementara itu kendra menatap kembang api di atas langit atlanta malam itu dalam diam,sorak sorai dari para sahabatnya hanya dia tangapi dengan dingin dan cuek,sudah setahun berlalu dan dirinya masih sama seperti tahun-tahun lalu,kendra tidak berniat berubah dan hatinya masih belum bisa berubah dan sembuh seutuhnya
"ken ayo bersulang semoga malam ini menjadi titik balik perubahan hidupmu" ujar refan ke arah ken di ikuti elo dan juga petters
"benar,happy new year semoga kau puas dengan pelayanan refan malam ini hahaha" ujar petters ke arah ken,namun di tangapi cuek oleh ken
"aku pikir gadis itu tidak buruk ken,kau yakin melepaskan nya begitu saja malam ini" ujar elo ke arah ken,ken hanya menangapi malas dan cuek ke arah para sahabatnya itu,dia tahu semua itu ulah mereka yang mengerjainya,ken hanya bersulang dan kemudian meneguk wine nya
"tuan kendra memang sangat irit bicara,bahkan ada wanita cantik di depan nya pun dibiarkan saja" ujar petters membuat refan dan elo tertawa
"ken kau yakin kau tidak mati rasa?" tanya refan lagi membuat mereka tertawa lagi namun ken hanya diam dan menghabiskan minuman nya
"aku akan kembali ke kamar kalian nikmati pestanya"
"hey,kau kembali sendiri? seingat ku itu kamar untuk dua orang" ujar refan ke arah ken,ken hanya meletak kan gelas ke arah tangan refan dan berlalu pergi dengan cuek
"ken hey ken.." refan berteriak namun ken sudah menghilang dari hadapan mereka
"refan bagaimana ini?? wanita itu masih disini"
refan melihat ke arah jesica yang masih bersama merly,refan meminta petters untuk membawa merly bersamanya malam itu
"petters aku berikan kau akses untuk menginap semalam disini,bawalah wanita pasangan dansa mu itu" ujar refan ke arah petters
"hah kau serius?"
"tentu saja ayo cepat lah sebelum ken benar-benar tidak bisa di tembus malam ini" ujar refan ke arah petters,petter tampak ragu namun akhirnya dia pun mengikuti rencana refan dan menghampiri merly dan jesica yang tampak berjalan ke arah sofa dengan sempoyongan
"hey..masih ingat aku?" sapa petters ke arah merly,merly ingin menyusul jesica namun petters datang ke arahnya dan dia membiarkan jesica berjalan sendiri ke arah sofa
"hay,tentu saja tuan dancers"
"hahaha happy new years,perkenalkan aku petters"
"happy new year aku merly" ujar merly tersenyun manis ke arah petters
"apa kau punya acara setelah ini?"
"acara? hmm aku pikir pesta telah usai aku akan mengantar temanku pulang dia tampak mabuk karena baru saja meneguk segelas wine" ujar merly ke arah petters,pria di depan nya itu sangat sayang sebanarnya untuk dilewatkan bagimana pun merly bisa melihat pria depan nya itu cukup tampan dengan rahang tegas dan kokoh membingkai wajahnya
"apa teman mu itu wanita bergaun emas yang menari tadi?" tanya petters mencoba menebak ke arah merly
"iya,dia jesica kami tinggal satu apartemen"
"hmm begitu,mengapa tidak kau biarkan dia menginap di hotel ini malam ini bukan kah dia menang dalam lomba dansa tadi"
"ha kau benar,aku hampir melupakan suite mewah itu,benar juga mengapa tidak kita antarkan dia ke sana ya tapi bagaimana dengan pria yang menjadi pasangan nya tadi,sepertinya dia tidak ada lagi disini" ujar merly ke arah petterrs mencoba mencari sosok ken namun tidak terlihat
"dia mungkin sudah kembali ke kamarnya kita antarkan saja dia ke sana"
"hmm begitu,baiklah aku pikir ide ini sangat menarik temanku itu belum pernah bermalam bersama pria aku pikir ini akan menjadi moment tidak terlupakan" ujar merly bersemengat petters cukup terkejut mendengarnya namun dia juga senang ken mendapatkan lawan yang pas
"benarkah? takdir memang aneh,mereka sepertinya memang di takdirkan bersama temanku itu juga sedikit dingin dengan wanita jadi ku pikir mereka pasti cocok jika bermalam bersama"
"kau serius? jadi dia temanmu?"
"iya dia kenalan kami,sudah lah ayo kita antarkan dia sepertinya dia benar-benar mabuk" ujar petters melihat ke arah jesica yang mulai tidak sadarkan diri
"kau benar ayo"
merly dan petters pun berjalan ke arah jesica yang mulai mabuk dan tidak sadarkan diri ketika merly datang ke arahnya jesica mulai mengonceh ke arah merly dengan berbagai umpatan,namun baik merly maupun petters membiarkan nya saja,mereka membawa jesica menaiki lift ke lantai dua puluh dimana kamar suite mewah itu terletak
mereka akhirnya sampai di lantai dua puluh ketika lift terbuka merly dan petters membopong tubuh jesica yang mulai bergerak ke sana kemari dan melantur
"apa kamarnya masih jauh" tanya merly ke arah petter,dia mulai lelah membawa jesica yang tidak bisa diam
"di depan sana sedikit lagi,ayo pelan-pelan" mereka pun membopong jesica dengan kuat,hingga merekapun sampai di kamar bernomor kan satu tersebut,petters membuka pintu dengan kartu kamar di tangan nya,mereka masuk pelan-pelan ke dalam kamar saat pintu terbuka,suasana kamar tampak gelap,sepertinya ken belum sampai di kamar itu dia telah menelpon refan jika ken baru saja mengurus bisnis nya saat rekan bisnisnya menelpon nya tadi
namun refan sudah memberikan kunci kamar yang sama kepada resepsionis untuk diberikan kepada ken,bagaimana pun mereka tidak boleh gagal malam ini,terget mereka adalah ken tidur bersama seorang wanita malam ini,itu adalah taruhan yang telah petters,elo dan refan pasang tanpa sepengatahuan ken
merly dan petters meletakan tubuh jesica diatas ranjang tidur,merly melepaskan sendal jesica dan menyelimuti nya,dia melihat ke sekeliling kamar yang tampak masih gelap dan kosong
"sepertinya pria itu tidak ada disini" ujar merly ke arah petters yang baru saja selesai menelpon
"dia akan segera sampai ayo kita pergi" ujar petters ke arah merly
"kau yakin mereka akan baik-baik saja kita tingalkan sejujurnya aku sedikit khawatir ini yang pertama bagi dia" ujar merly melihat khawatir ke arah jesica
"percayalah dia akan baik-baik saja pria itu juga tidak pernah tidur dengan wanita jadi mereka impas"
"kau yakin?"
"tentu saja,sudah ayo nanti dia datang" ujar petters menarik tangan merly dengan cepat untuk keluar dari kamar mewah tersebut,merly dan petters pun berlalu dari kamat tersebut meninggalkan jesica sendirian di kamar dengan lampu yang mati
jesica meracau di tempat tidur mencoba membuka selimut yang terasa panas di tubuhnya,dia juga melemparkan syal bulu ke sembarang arah,jesica membuka semua aksesoris yang melekat di tubuhnya dengan paksa,dia benar-benar merasa sangat kepanasan malam itu,tali gaun nya sudah terlepas dari pundaknya
sementara itu kendra berjalan ke arah kamar yang telah resepsionis berikan kuncinya,dia membuka pintu kamar tersebut dan berjalan dalam gelap,membuka jas dan juga sepatunya kendra menghidupkan lampu kamar yang samar-samar,jesica tertidur di ranjang,kendra berjalan ke arah kamar mandi tanpa menyadari jika ada seseorang yang telah tidur di ranjang kamar malam itu
dia menghidupkan shower dan mandi dibawh guyuran shower malam itu,tubuhnya terasa penat setelah perjalanan bisnis ke inggris kemarin,dia belum benar-benar istirahat,kepala nya terasa sedikit pusing karena wine yang dia teguk tadi dan juga lelah yang melandanya,jadi kendra memutuskan mandi,sementara itu jesica bergerak kembali di ranjang,terduduk dan mencoba melepas gaun nya,topeng masih melekat di wajah jesica ketika dia mencoba melepasnya
kendra selesai mandi dan keluar menggunakan handuk mandi,dia berjalan menuju ranjang dan mengeringkan rambutnya,namun langkah kakinya terhenti ketika melihat sesosok orang di ranjang tidur,lampu kamar yang temaram membuat kendra tidak bisa melihat jelas dia menghidupkan lampu tidur di dekat ranjang
"siapa kau?" ujar kendra dingin ke arah jesica dia menatap jesica yang tampak berantakan,kancing gaun nya sudah terlepas,tali gaun nya juga sudah melorot satu dan rambut ikal jesica tampak berantakan sanggul di kepalanya sudah terlepas
"merly,kau kemana disini panas sekali,aku ingin buka baju,bantu aku" ujar jesica ke arah ken,jesica medekati ken dengan kesadaran yang telah hilang,dia mencoba meraih tangan ken namun di tepisnya
"kau siapa? kenapa kau bisa disini" ujar ken dingin dan datar
"eh suaramu mengapa jadi sangat seksi mer,kau" jesica berhenti dan menghadap ke arah ken dia melihar sorot mata biru yang indah yang baru dilihat beberapa jam lalu,ken juga terpaku melihat mata hazel milik jesica yang sudah menarik nya beberapa jam yang lalu,mereka saling bertatapan kembali dalam diam
"eh mata indah ini,kenapa sangat cantik" ujar jesica tanpa sadar menyentuh mata ken,kini tubuh mereka hanya berjarak sejangkal saja,kendra bisa merasakan panas tubuh jesica dan bau alkohol dari badan nya
"lepaskan..sadar lah" ujar ken dingin ke arah jesica,namun jesica tidak mengubrisnya dia malah menatap otot-otot tubuh milik ken dan merabanya pelan
"woah,kotak-kotak ini sangat memukau dan nyaman" ujar jesica tertawa geli sembari menyentuh tubuh setangah telanjang milik ken,ken menutup matanya jengah,jesica menjadi wanita gila di depan nya malam itu karena pengarug alkohol
"berhenti..keluar dari sini..!!! " ujar kendra dingin dan menarik tangan jesica mencoba menariknya keluar dari kamar
"sakit.. aku mohon lepaskan,sakit" rintih jesica menahan pergelangan tangan nya yang ken tarik,kendra melepaskan tarikan nya saat di tatapnya jesica yang tampak berantakan
kendra membopong tubuh jesica dan membawanya ke kamar mandi dan memasukan nya dalam ke bathup
"kyaaa...dingin...!!" jesicar berteriak ketika ken menyiraminya dengan air di shower,dia kesulitan bernafas,gaun yang jesica kenakan terlepas dan menyisakan pakaian dalam yang jesica kenakan,kendra tidak memperdulikan hal itu dia melepaskan pakaian dalam jesica dan menguyur jesica dengan shower
"dingin..panas..ini arrgh berhenti...!!!" teriak jesica meringkuk dalam bathup mengigil memeluk erat tubuh telanjangnya,tubuhnya terasa menguap ketika kendra menyirami nya dengan air dingin dari bathup,wajah jesica memerah dan tubuhnya mengigil,bergetat hebat di dalam bathup,kendra mengambil baju mandi dan memasangkan ke tubuh jesica
jesica masih belum sadar sepenuhnya kepala terasa sangat pusing tapi dia tidak meracau lagi,tubuhnya bergetar hebat dan kendra membawanya keluar dari dalam bathup
"dingin..!!!" ujar jesica lemah dengan bibir yang bergetar hebat, rambutnya yang masih basah meneteskan air ke wajahnya yang tampak bergetar,dia memeluk erat tubuhnya,kendra mendesah dan membawanya keluar dari kamar mandi,dia mengeringkan rambut jesica dengan handuk,dan kemudian menduduk kan nya di atas tempat tidur
kendra menelpon pelayan hotel minta diberikan sebotol obat demam dan juga obat penghilang mabuk dan juga teh hangat,selesai menelpon dia melihat jesica yang masih bergetar terduduk di ranjang dan masih memeluk erat tubuhnya sendiri
"sudah sadar?" tanya kendra ke arah jesica,jesica menatap kendra dengan bergetar hebat di sisi ranjang
"kepala ku sakit" ujar jesica lemah tidak mampu bergerak sedikit pun,kendra duduk di samping nya dan memeluknya memberikan ketenangan
"tunggu obatnya akan segera datang,dasar bodoh bagaimana bisa kau minum jika tidak mampu" ujar kendra menatap perihatin ke arah jesica namun jesica hanya diam bibirnya bergetar begitu juga dengan tubuhnya,dia semakin memeluk erat tubuh kendra
"dingin..." ujar jesica parau,kendra terdiam dan mengelus lembut bahu jesica dan memeluknya lagi,jesica masih mengigil dalam pelukan nya,tidak lama bel pintu kamar berbunyi kendra menoleh ke arah pintu, melepaskan pelukan jesica dengan pelan berjalan ke depan pintu, dia membuka pintu kamar
seorang pelayan membawa troli minuman dan juga obat yang kendra minta,kendra mengambilnya dan kemudian menutup kembali pintu kamar setelah pelayan hotel itu pergi,dia memberikan teh hangat itu ke arah jesica dan obat penghilang mabuk dan juga obat demam,jesica meneguk obat itu di bantu oleh kendra,tubuh jesica masih mengingil,kendra pun menyelimuti jesica dan membaringkan nya di ranjang
"tidurlah,maaf sudah membuatmu kedinginan" ujar kendra menatap mata hazel milik jesica,jesica manatap mata biru langit milik kendra dan bergumam kecil
"terima kasih" ujar jesica tersenyum lemah ke arah kendra,perlahan kesadaran nya mulai hilang dan rasa kantuk dan juga pusing yang dia rasakan membuat jesica menutup matanya perlahan,mengingil nya berangsur hilang,kendra menatap jesica yang mulai tertidur di kasur
dia menghela nafas kasar,dia sangat tahu semua itu adalah ulah para sahabatnya,untung saja kendra mengenali jesica mata hazelnya itu benar-benar menarik kendra,kendra tidak ingin mengambil keuntungan di tengah kesadaran wanita itu yang hilang,kendra berlalu dan membereskan pakaian jesica yang berantakan dan juga pakain nya yang basah dia memasukan ke dalam troli kotor di kamar tersebut,kendra mengambil piyama tidur dan memakainya dia mematikan lampu tidur dan berbaring di sebelah jesica
dia meraba suhu tubuh jesica yang berangsur kembali normal wajahnya juga sudah tidak memerah lagi,kendra menatap wajah cantik jesica yang teridur pulas di sisinya,kendra tidak menyangka pada akhirnya dia benar-benar harus berbagi kamar dengan wanita itu malam itu,setelah tarian yang mereka lewati beberapa jam lalu kini mereka tidur bersama,para sahabatnya itu memang sukses mengerjainya di akhir tahun itu,meski mereka tidak mendapatkan hasil seperti yang di harapkan,kendra mengambil ponselnya dan dia mengetik kalimat di grup milik mereka
"kalian kalah"
ujar kendra menulis kalimat tersebut sembari memotret obat penenang di dekat nangkas tempat tidur,obat yang telah jesica minum dan dia mengirim gambar obat tersebut ke dalam grup mereka sekita elo dan refan membalas nya dengan umpatan makian,hanya petters yang tidak tampak kemunculan nya malam itu dan tentu saja refan tahu dimana sahabatnya itu,kendra tersenyum geli melihat kekesalan refan dan elo,dia sangat senang membuat para sahabatnya itu kalah
meski mereka tidak memberitahunya mereka memasang taruhan atas dirinya tapi kendra tetap tahu kelakuan para sahabatnya itu,kendra mematikan ponselnya dan menatap jesica yang tidur dengan nyenyak setidaknya malam itu kendra berhasil menahan dirinya untuk tidak meniduri wanita itu,dia tidak ingin mengambil keuntungan dari wanita mabuk,kendra pun berbaring dan menutup matanya tidur disamping jesica,malam itu menjadi saksi bagi pertemuan kedua anak manusia itu,pergantian tahun yang mereka lewati dengan tidur bersama pada akhirnya membawa mereka ke takdir lain di masa depan,di tengah salju yang turun di penghujung tahun jesica dan kendra bermalam dan tidur bersama di hotel yang menjadi saksi pertemuan mereka di tengah salju dan cuaca dingin di malam tahun baru kota atlanta
To Be Continue...