Seorang pemuda tampan terduduk dengan damainya dibawah pohon rindang sambil memejamkan kedua matanya, merasakan sinar matahari yang menerpa wajahnya. Tak ada ketenangan baginya selain tempat dimana dia berada sekarang. Kicauan burung yang saling bersahutan dan angin yang sangat damai disekitar tempat pemuda itu berada.
"Aku tau kamu pasti ada disini, vino"
Vino membuka perlahan kedua matanya, ia menoleh pada suara yang memanggilnya itu.
"Kau rupanya, ada apa Kak?"
Pemuda yang dipanggil 'Kak' oleh Vino itu tersenyum dan kemudian duduk disebelah Vino.
"Kamu sama saja dengan kembaranmu vin, kamu berdiam diri disini sedangkan adik mu selalu berdiam diri di perpustakaan"
"Kakak juga tidak pernah berubah, selalu saja cerewet. Aku tidak yakin kenapa profesor menunjukmu sebagai ketua, hahaha"
Keynal hanya mendengus kesal mendengar pernyataan dari anggota God Eater satu ini.
"Hahaha, aku menjadi tambah tidak yakin jika kakak seperti ini. Lihat saja sekarang, wajah mu sama seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan mainan oleh mamahnya. Oh iya, sebenarnya ada apa kakak kesini?"
Keynal menupuk keningnya membuat Vino mengerutkan keningnya.
"Astaga aku hampir lupa kenapa aku mencarimu"
"Dasar pelupa.. " gumam Vino yang masih terdengar oleh Keynal.
Keynal pun refleks memukul kepala Vino.
"Astaga Sakit! Maaf maaf" ucap Vino sambil mengelus tempat dimana Keynal memukulnya.
"Ayo! Kita harus kembali ke markas, aku ingin memberitahukan pesan yang dikirim oleh profesor kepada kita"
"Pesan apa?"
"Nanti akan aku beritahu jika kita sudah berkumpul"
Keynal dan Vino bangun dari duduknya, dan kemudian menghilang. Mereka berdua berteleportasi untuk pergi ke markas milik mereka para God Eater.
~o0o~
Siang hari yang cerah ini di daerah senayan, terdapat sebuah mansion seperti asrama. Asrama tersebut dihuni oleh perempuan-perempuan yang terikat oleh salah satu idol grup yang pernah berjaya sebelum datangnya Aragami yang menghancurkan hampir sebagian negara Indonesia.
Terdengar bunyi bel diseluruh koridor asrama tersebut yang menandakan waktunya makan siang telah tiba, semua pun pergi menuju ruang makan.
"Duduk ditempat kalian seperti biasa ya" kata perempuan bertubuh kecil dan berkulit putih bernama Melody.
"Oke mel.. "
"Iya kak mel.. "
"Siap teh.. "
Dan jawaban-jawaban lainnya..
Mereka semua pun dengan khidmat memakan makan siang mereka, hanya terdengar suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring dimeja makan. Setelah makan siang telah selesai dan mereka selesai membantu membersihkan dan membereskan sisa makan mereka, mereka pun berkumpul disebuah aula yang dulunya adalah tempat latihan mereka.
"Aku kangen mamah sama papah" ucap lirih perempuan paling muda diantara yang lainnya.
"Yori, kamu gak boleh begitu nanti orang tua kamu pasti sedih melihat putrinya seperti ini. Kita juga sama kok kangen sama orang tua kita, tapi mau gimana lagi mereka udah tenang disana" ucap perempuan yang bernama Yona.
"Benar kata kak yona, sekarang kita hanya berdoa untuk orang tua kita masing-masing dan kita juga harus saling menjaga ya" kata Shania Junianatha yang akrab dipanggil Shanju.
"Untung aja sebelum kota ini benar-benar hancur ada god eater yang datang ya, ngelindungin kita semua" ucap Saktia.
"Ngomong-ngomong soal god eather nih kak saktia, aku pernah loh ketemu mereka" kata Sisca.
"Aku juga pernah... "
"Aku juga... "
"Kita juga.. "
"Aku sama ci shani juga pernah, malahan ci shani pernah ditolong sama salah satu dari mereka" ucap Gracia.
"Wah! berarti semuanya pernah ketemu sama mereka ya?" tanya Melody yang diangguki oleh semuanya.
"Semoga aja god eather selalu baik-baik aja ya saat melawan monster-monster aneh itu supaya mereka dapat melindungi kita semua yang ada dikota ini"
"Aminn... "
~o0o~
Di tempat lain, yaitu di markas God Eater. Ketujuh God Eather kini sedang berkumpul di sebuah ruangan tempat untuk membicarakan hal penting dari profesor. Karena mereka mendapat pesan dari ketua mereka untuk segera ke ruangan tersebut.
"Apakah kalian pernah merasakan jatuh cinta?" tanya Kenzie memecahkan kesunyian.
"Kenapa? Apa kau sekarang sedang jatuh cinta?" ucap Dyo.
"Tidak mungkin dia jatuh cinta. Dia saja tidak mengerti apa itu cinta, hahaha" kata Mario sambil tertawa.
Kenzie hanya mendengus sebal mendengar itu.
"Benar kak kenzie, kita saja tidak mengerti cinta itu apa. Tiba-tiba saja kakak bertanya pada kita tentang jatuh cinta" ucap Erik.
"Aku kan hanya bertanya pada kalian siapa tau saja kalian mengetahui tentang cinta."
"Yang pernah ku baca disalah satu buku, cinta adalah seorang pria yang mempunyai rasa terhadap seorang wanita" ucap Boby.
"Rasa? Maksud mu?"
"Entahlah aku tidak tau, hanya itu yang pernah aku baca tentang cinta."
"Aku dengar kalian sedang berbicara tentang cinta" ucap Keynal secara tiba-tiba yang datang berteleportasi bersama Vino.
"Ya! benar sekali kak keynal, kak kenzie ingin tau tentang cinta karena dia sedang jatuh cinta" ledek Erik pada Kenzie dan dihadiahi gelak tawa oleh semuanya.
"Sudah jangan bahas tentang cinta terus-menerus, kita pikirkan saja bagaimana mengalahkan aragami" kata Vino.
"Benar kata Vino, karena kita semua sudah berkumpul, aku ingin menyampaikan pesan dari profesor" ucap Keynal.
"Pesan apa itu?" tanya Boby.
"Saat aku pergi menemui profesor, profesor bilang kepada ku bahwa pergerakan dari aragami sedikit berkurang dan tidak ada lagi korban jiwa akibat aragami karena profesor sudah membuat portal untuk membantu menjaga kota ini. Tapi bukan karena itu kita semua bisa bersantai-santai, tidak juga. Menurut ku kita juga harus tetap berjaga, tetapi tidak seperketat sebelum-sebelum nya. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian setuju? Atau ada yang ingin menambahkan?"
"Aku mau menambahkan kak!" ujar Mario.
"Silahkan."
"Bagaimana jika kita berjaga dengan bergiliran, kita bagi tim setiap harinya" usul Mario.
"Bisa tolong dijelaskan kembali mario"
"Jadi seperti ini, karena kita mendapat bantuan dari profesor dan aragami sedikit berkurang pergerakannya kita bisa berjaga dengan dibagi tim. Contohnya malam ini tidak semua dari kita berjaga disetiap sudut, kita hanya perlu beberapa dari kita yang berjaga sisanya berada disini mengantikan nantinya tim tersebut"
"Aku mengerti dan aku setuju dengan kak mario. Lebih baik seperti itu dan pergantian tim digantikan setiap dua kali, dan satu hal lagi kita berjaga tidak hanya di tempat kita biasa berjaga, kita juga bisa berkeliling melihat kondisi kota ini" kata Erik.
"Baiklah kalau begitu, malam ini yang akan berjaga adalah vino, mario, dan juga erik. Sisa dari kita akan berjaga di tempat ini, kalian mengerti?" ucap Keynal.
Semuanya mengangguki kepala mereka yang artinya mereka mengerti dan menyetujuinya.
~o0o~
Malam pun telah tiba, para anggota God Eater yang ditunjuk malam ini untuk berjaga telah siap.
"Kalian sudah siap?" Tanya Keynal.
"Ya kami siap" jawab Vino.
"Sangat siap kita kak!" seru Mario dan Erik bersama.
"Baiklah kalau begitu kalian berhati-hatilah jangan sampai lengah dan tetap waspada, kami akan berjaga disini"
"Siap kak!"
Vino, Mario dan juga Erik berteleportasi menuju tempat berjaga mereka.
Dilain tempat seorang wanita kini sedang diam berduduk di kursi taman kota yang sepi, menatap langit malam yang dihiasi oleh bulan dan bintang-bintang yang indah.
"Malam yang indah" ucapnya lirih.
"Mungkin akan lebih indah jika kita melihatnya bersama seperti waktu itu" isakan tangis kecil mulai terdengar dari bibirnya.
"Pah.. Mah.. Kokoh.. Shani kangen.."
Perempuan yang bernama Shani itu kembali menatap langit dan menghapus pelan air matanya.
Grrr..
Tiba-tiba terdengar suara geraman dari balik pohon yang berada ditaman, perempuan tersebut menoleh kearah sumber suara.
"Siapa disana?, cepat keluar!"
Shani langsung menutup mulutnya ketika suara tersebut merupakan Aragami, ia berjalan perlahan menjauhi monster itu. Tetapi tetap saja monster itu melihatnya dan mengikutinya dengan tatapan kelaparan.
"AAAARRGGHHH!!!"
Belum sempat monster itu menerkam dan memakan Shani, ia sudah mati tersungkur ditanah dengan badan yang terbelah dua.
"Menyusahkan.. " gumam seseorang.
"Hei, apa kamu akan terus-menerus seperti itu. Monster itu sudah mati, kamu bisa membuka kedua tanganmu dari matamu"
Perlahan-lahan Shani membuka tangannya. Hal yang pertama kali ia lihat adalah monster yang tadi ingin menyerangnya terbelah menjadi dua bagian. Dan ia pun melihat kearah lainnya sedang berdiri seorang pria yang ia kenal sebagai anggota God Eater.
"Terima kasih"
"Hmm.. Sepertinya aku kenal denganmu, Kau wanita yang pergi ke sebuah tempat belanja malam hari dan kau bersama teman perempuan mu waktu itu"
"Iya benar" ucap Shani.
"Vino?!" Vino pun memejamkan matanya untuk menjawab kedua temannya melalui telepati.
Shani mengerutkan keningnya, melihat Vino secara tiba-tiba menutup kedua matanya.
"Iya aku tidak apa-apa, kalian bisa melanjutkan berjaga" ucap Vino dalam hati dan membuka kembali matanya.
"Dimana kamu tinggal?, aku akan mengantarmu kerumah mu. Tidak baik jika kamu pulang kerumah sendirian, apalagi masih belum dipastikan kota ini telah aman."
"Aku tinggal dengan teman-teman ku disini, didaerah senayan, tidak jauh dari sekitar sini"
"Kalau begitu mari saya antar kamu pulang. Tapi tunggu siapa namamu?"
"Shani.. "