Rumah Narin tampak sepi dari luar, Agum mengintip di balik sela pagar luar, tak ada seorang pun yang terlihat. Dengan ragu dia menekan bel pintu. Tidak berselang lama pintu gerbang terbuka. Seorang wanita paruh baya muncul dengan wajahnya yang lembut.
" Siapa ya?" tanyanya.
" Saya Agum teman Narin, apakah Narin ada di rumah?"
" Non Narin lagi sekolah, belum pulang,"
" Oh, belum pulang, baiklah bi, terimakasih,"
Agum segera berjalan pergi menuju halte bus. Dia mengetik pesan di handphonenya untuk Narin yang kesekian kali, dan belum ada jawaban. Saat dia duduk di halte, dia teringat kalau Narin suka ke perpustakaan. Dia segera menaiki bus menuju perpustakaan kota.