Fruit 1572: Ingin Mengawasi Lebih Dekat Lagi
"Hei, kau, kenapa tuanmu memerintahkanmu ke sini? Untuk memata-matai aku?" tanya Zivena beserta pandangan tajam ke Nafael.
"Ya." Nafael menjawab lugas. Dia tidak menyiapkan kata-kata dusta untuk berkelit dan memilih jujur saja.
Wajah Zivena makin masam. Tapi, seberapa cemberut pun dia pada Nafael, dia yakin malaikat itu tak akan merasa bersalah atau semacam itu. "Memangnya aku orang bermasalah? Sampai-sampai aku harus diawasi?"
"Aku hanya menjalankan tugas saja." Nafael memasang wajah datar sambil memakan rotinya.
"Apakah tuanmu memiliki ponsel? Aku ingin bertanya padanya." Zivena kesal. Apakah dia seseorang yang memang patut diwaspadai sehingga harus diawasi?
Memangnya dia melakukan kesalahan? Kalau pun iya, apa? Apa kesalahan yang dia perbuat?