Fruit 1293: Kisah Pahit Motya
"Ayah? Huh! Aku yakin dia bahkan tidak akan ingat bahwa dia memiliki anak bernama Motya." Wajah Motya berubah pahit ketika menyampaikan ini sebagai jawaban terhadap pertanyaan Jovano dan Darga.
Mendengar itu, kening Jovano dan yang lainnya berkerut karena heran. Kenapa Motya begitu getir menyatakan hal mengenai ayahnya? Apa yang terjadi?
"Aku sudah terbiasa mendapatkan kekerasan di rumah." Motya melantunkan kenyataan.
"Ayahmu melakukan itu padamu?" Serafima tak percaya. Selama ini, hidupnya selalu bahagia bersama keluarga dan teman-temannya, bahkan dia kerap menjadi pemimpin bagi teman-temannya karena dia bisa mendominasi dengan kekuatannya, meski bukan merundung.
Motya mengangguk dengan senyum pahit. "Ya, tidak hanya ayahku yang melakukan kekerasan tapi juga kakak-kakakku. Aku bahkan sudah terbiasa dibanding-bandingkan dengan 2 kakak lelakiku."