Fruit 1132: For The First Time
Sepertinya tindakan Pangeran Abvru begitu terkendali dengan baik. Dia tahu apa yang harus dia lakukan agar Vargana tenang dan nyaman pada saat penting ini.
Bibir Vargana sudah pucat dan dingin, memang tidak bisa ditunda lebih lama. Harus dilakukan apapun resikonya.
Secara perlahan, sang pangeran membangkitkan gairah milik Vargana.
Elusan tangan pangeran Abvru telah mencapai puncak dada Vargana, meremas lembut di sana sembari pelan-pelan meniadakan pakaian tunangannya lapis demi lapis secara magis.
Vargana memang merasa terbuai dengan elusan dan cumbuan lembut calon suaminya. Ini menyebabkan dia tidak waspada. Saat tersadar, pakaiannya sudah lenyap. Meski terkesiap kaget, dia tidak bisa memarahi pangeran Abvru seperti biasanya.