Fruit 668: Kondisi Kritis Jovano
Tinju Boronez yang berlapiskan logam Wurtzite Boron Nitride mengarah ke tulang dada Jovano, siap meremukkan tulang beserta jantungnya sekalian.
"HA HA HA! Kau tamat, bocah bau ingus! HA HA HA!"
WUOOSSHH!
ZUUMMPPHH!
"AAAARRRKKHHH!"
Lengkingan itu muncul dari mulut Boronez. Tidak sampai dua detik sejak dia meraung, tubuh Boronez lenyap bersama dengan cahaya putih terang yang akhirnya memudar hilang.
Sedangkan, setelah itu, Jovano menurunkan tangan kanannya dengan napas terengah bagai nyaris putus. Peluh deras mengalir di keningnya, rasa sakit luar biasa ada di kedua kakinya yang dipatahkan dan diremukkan Boronez sebelumnya.
Namun, di detik-detik terakhir, ketika Jovano merasa nyawanya sudah diujung tanduk saat Boronez menerjang ke dadanya, dia hanya bisa julurkan tangan kanannya dan mengeluarkan cahaya surgawi dari sana dengan kekuatan terakhir yang dia punyai.