Fruit 323: Rencana Hitam dan Putih
"APA?! ANAKKU—URMMFFHH!"
Druana sudah membekap kuat-kuat mulut Dante. "Ssstt! Jangan sampai Puteri Cambion dengar, bodoh. Tsk! Kau ini... pelankan suaramu, kenapa?"
Dante tersadar, kemudian dia menepis bekapan Druana pada mulutnya. Sedangkan Kenzo, dia tertunduk namun sikap paniknya kentara.
"Anak Puteri... ancaman dunia?" lirih Kenzo mengulang ucapan Druana. "Dunia mana yang kau maksud, Druana?" Ditatapnya Druana penuh harap. "Kau tau itu dari mana?"
"Satu persatu, please. Astaga dasar lelaki, tak ada yang sabaran." Druana mendecak sejenak. "Oke, oke, aku akan jelaskan. Humm, pertanyaan bagus, Panglima." Druana mengedipkan satu mata ke Kenzo. "Dunia yang aku maksud adalah ... dunia manusia. Namun itu juga bisa berlaku hingga dunia bawah dan dunia atas jika kekuatan bocah itu terlalu besar nantinya."
Dante mengernyitkan kening. "Dunia atas? Maksudmu Nirwana? Surga? Kenapa bisa begitu?"