Fruit 180: Dante Tertusuk
"Ternyata setiap yang bagus-bagus, pasti ada yang jagain, yah?" bisik Andrea sambil terus mundur selangkah demi selangkah. Matanya tetap melekat ke arah siluman laba-laba yang terus menatap mereka sambil maju ke arah mereka.
"Benar, Nona. Biasanya begitu." Rogard lirih menjawab.
"Apa yang harus kita lakuin sekarang, nih?" Andrea berbisik agak keras. Ia merasa siluman laba-laba ini tidak sepele. Ia tak boleh meremehkan siluman apapun yang mereka jumpai. Apalagi jika berukuran sebesar yang ada di hadapan mereka saat ini.
"BERPENCAR!!!" teriak Dante.
Semua segera merespon dan lekas melesat berpencar secara acak menjauhi siluman laba-laba.
"Hahahah!" Siluman laba-laba besar terbahak-bahak melihat kelompok Andrea berpencar. "Kalian sudah ketakutan? Hahaha! Bagus! Lebih cepat kalian mengakui kelemahan kalian, itu lebih baik karena aku tak perlu repot-repot mengeluarkan benang pintalku yang berharga!"