Fruit 156: Kalian Patnerku, Keluargaku
Tak berapa lama kemudian, mereka mendengar bunyi berdebum keras diiringi luruhnya tubuh raksasa si ular piton di tanah.
Kelompok Andrea mendekat ke bangkai piton. Tubuh si piton memiliki banyak luka sayatan. Sepertinya itu adalah angin yang difungsikan bagai pisau oleh si burung rajawali yang kini berdiri tenang di dekat piton.
Andrea sudah akan maju untuk mengeluarkan inti kristal ketika Dante mencegahnya.
"Rogard, ambilkan inti kristal ular itu untuk Andrea," titah Dante ke pedangnya yang berdiri di sisinya.
"Baik, Tuan." Rogard patuh secara mutlak dan berjalan ke piton untuk kemudian meremukkan kepala piton dan menyerahkan inti kristal berwarna putih yang besarnya sama seperti inti kristal piton satunya tadi.