Fruit 154: Jangan Sakiti Mereka!
Belum selesai Andrea mencerna keterkejutan yang dia dapatkan, tiba-tiba Piton Raksasa telah maju dengan kekuatan secepat kilat ke arah Andrea.
Sabrina dan Kuro yang tergeletak di tanah tak sempat menghalangi. Raut wajah mereka pias tanpa bisa lekas bergerak dan hanya berseru bersamaan.
"Awaassss, Nonaaa!"
"MAMAAAA!"
Kepala piton yang berukuran sebesar tank perang itu menerjang ke Andrea. Sang gadis Cambion tak sempat menghindar karena kurangnya waktu untuk merespon. Dia hanya sempat silangkan tangan kiri ke depan dada.
"SCUDO!" teriak Andrea pasrah sambil menutup mata. Ia bertanya-tanya, apakah ini adalah akhir dari kehidupan dia? Setelah semua perjuangan dan segala perih selama berbulan-bulan menempa diri di alam ini, apakah ini adalah akhir dari semuanya?
Perisai cahaya berbentuk kristal Scudo segera mewujud di depan tubuh Andrea.
DHUAAKK!