Fruit 148: Momen Pertama Kali
Apa yang bisa diperbuat Andrea selain terus melenguh dan mengerang dikarenakan ulah nakal Dante yang piawai mempekerjakan tangan dan mulutnya.
Pada menit berikutnya, Andrea menyerah dalam sebuah lolongan panjang sembari tubuhnya mengejang dengan dua kaki menjejak pada batuan tepi kolam dan mengakibatkan pantatnya terangkat seraya dia masih rebah.
Setelah punggungnya ambruk kembali ke lantai batu tepi kolam, napasnya terengah-engah bagai sedang berlari ribuan kilometer tanpa berhenti.
"Dante~ haangh~ anggh~ haangh~ cukup, Danhh~ hngaah~ angh~" Ia masih belum ingin membuka matanya. Entah karena terlalu malu menjumpai pandangan Dante, atau dia terlalu lemas.
Andrea masih menggeliat ketika dia merasakan bibir vaginanya disentuh sebuah benda tumpul. Ia masih menggeliat tak paham karena belum membuka mata. Ia hanya mengira itu hanyalah lidah atau jari Dante.