Fruit 52: Menggeliatkan Sukma
Dante pun terprovokasi. Tangannya patuh akan kemauan Andrea dan merayap di sekujur tubuh belakang Andrea. Punggung, lalu kembali turun ke bokong kenyal itu, kemudian membelai sebentar di sana, mengusap nakal pada belahan pantat Andrea, membuahkan sebuah desah erang manja Sang Cambion.
"Aaangghh~ Dante~" Andrea menjeda cumbuannya demi mengudarakan lenguhan erotis itu. Gerakan pinggulnya mengakibatkan terjadinya gesekan antara kemaluannya dan milik Dante yang sudah pernah dia lihat sebelumnya meski samar: besar dan panjang.
Meski dua kemaluan itu saling bergesek satu sama lain, namun masih ada penghalang kain di antara keduanya.
"Andrea~" Sungguh mengherankan. Dante kini serasa fasih mengalunkan nama sang musuh dengan nada lebih syahdu mesra. Sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya. "Aaarghh..." Ia terusik karena kejantanannya mulai berdenyut tak nyaman akibat dari mendapatkan stimulasi sang gadis.