Chereads / Pahlawan yang di hina / Chapter 3 - Sesosok bayangan

Chapter 3 - Sesosok bayangan

Di pagi yang cerah matahari yang mulai memancarkan cahayanya, Hotaka memandangi burung2 yang sedang menari2 di langit yang indah. Tak lama kemudian teleponnya berdering "Halo Hotaka kau tidak sibuk kan? ayo besok kita jalan2 sebentar. Kan kamu dah janji bakal ngajak aku jalan2!" ujar Elina berseru girang.

"Eh, kapan ya? aku gak inget tuh pernah ngajak kamu jalan2" jawab Hotaka heran.

Nada yang tadinya girang menjadi kesal

"Apa? baru aja seminggu lalu kamu ngomong,kok udah lupa sih! dasar orang tua"

"Hahaha, maaf ya aku beneran lupa, maklumlah aku ini sangat sibuk" Jelasnya

"Ya udahlah, oh ya kita ketemuan di tempat biasa ya! Sampai besok ya, dah "

"oke, dah "

**************************

Keesokan harinya Hotaka menyadari bahwa hpnya bergetar dengan nada yang khas

"aduh, siapa sih pagi2 buta udah telepon, ganggu waktu tidurku aja"pikir Hotaka

"Hei, kok lama banget sih, jangan-jangan kamu baru bangun ya? udah siang tau!"

"Aduh gawat nih,gara2 aku nonton film bola semalem jadi kesiangan deh. Padahal baru kemaren aku janjian, masa udah lupa aja sih harus cari alasan nih"

Tiba-tiba terlintas ide di benaknya

"Oh Elina, maaf ya tadi tiba2 keran air ku mati, jadi terpaksa aku numpang mandi di rumah tetanggaku..." abis itu aku di paksa nyuci piring deh, hahaha maaf ya sekali lagi"

"kok bisa sih tiba-tiba airnya mati, kan baru aja dibenerin 2 hari yang lalu?" tanya Elina penasaran

"Ah, kalo itu sih aku nggak tau" jelas Hotaka kebingungan

"Ya udah cepetan ya"

Hotaka bergegas menuju ke tempat biasa ia nongkrong.

"Yo,kau di mana Elina?"

"Aku di sebelah sini di dekat parkiran"

Tiba2 langkah Hotaka terhenti. Dia seperti melihat burung Cendrawasih Biru yang mungkin sudah punah. Pakaiannya berwarna biru muda, sangat cocok untuk Elina yang berkulit putih, rambutnya di kuncir dan memakai celana warna putih yang mencolok dengan sepatu hak tinggi. Sorot matanya sangat polos sehingga banyak orang-orang yang terpesona saat melihatnya

Sesaat pipi Elina memerah " Kenapa kau melihat ku seperti itu sih memangnya ada yang salah dariku?"

"Oh,Tentu saja tidak" "Kamu sangat cantik hari ini."Jawab Hotaka dengan nada lirih

"Apa kamu bilang sesuatu?" tanya Elina sambil melambai-lambaikan tangannya

"Nggak kok, nggak ada...ya udah ayo kita mau ke mana?"

"Ayo kita ke wahana bermain anak2!"

Mereka berdiri di dekat gerbang. Suara terompet terdengar jelas menyanyikan lagu2 riang. mereka melihat Korsel yang berputar2. Kuda-kudaan yang naik-turun seiring dengan lagu. Dan anak-anak yang di temani orang tuanya Serta para rombongan remaja yang berjalan2 sambil menikmati es krimnya

"Jadi nostalgia ya"

"Hotaka ayo kita naik ROLLER COASTER itu" kata Elina dengan semangat

"Entah kenapa aku kok merinding ya?"

"Heh, jangan-jangan kamu takut ya? ayolah cuma sekali aja kok"

" Oke dah"

*****************

"Udah tenang? hahaha ternyata kamu takut ketinggian ya?"Katanya meledek

"Aku...Aku....tidak takut kok cuma belum terbiasa aja" Jawab Hotaka gugup

"Oke, oke, kalo gitu ayo kita naik kuda-kudaan,kan kamu takut ketinggian tuh."

"Eh, apa gak kekanak-kanakan?" tanya Hotaka

"Udah ayo!" Elina sangat bersemangat hingga menarik tangan Hotaka dengan paksa.

Setelah turun mereka masih melanjutkan wahana2 lainnya seperti istana boneka,rumah Hantu dan lain-lain.

"Aduh capek juga ya,oh ya kamu punya Facebook atau Twitter atau LINE gak?"

Hotaka menggeleng" Aku gak punya yang begituan lagipula itu kan alat buat ngintai kehidupan orang lain"

"Dasar, kamu ini emang ketinggalan jaman ya. Ya udah aku beli minuman dulu ya."

"Iya."

Tiba2 dentingan suara yang keras terdengar di atas ROLLER COASTER. Sesosok bayangan muncul dari langit yang mulai menggelap. Menghancurkan sebagian rel jalur Roller Coaster.

"Apa itu?!" Seru Hotaka "Apa bayangan hitam tadi? Ada anak-anak di atas sana. apa aku harus menolongnya? tapi aku sudah berjanji untuk tidak menggunakan kekuatan ini lagi. Aduh gawat nih, gimana dong?"

"Tolong! tolong anak saya di atas sana!"Seru seorang ibu ketakutan. Seorang pengunjung mencelanya

"Hei, Bukankah kau seorang pahlawan? cepat tolong dia!"

"Anu,tapi saya.....saya..."Jelas Hotaka kebingungan. Tiba2 secercah cahaya melewati kerumunan orang menaiki roller coaster dan mengeluarkan api yang membakar bayangan hitam itu.

"Dek kamu gak apa2 kan?" tanya Elina khawatir.

" I..iyaa kak. terimakasih ya."

Seorang pengunjung itu kesal karena melihat Hotaka yang diam saja.

"Hei kau!Kenapa kau diam saja. Dasar pahlawan bodoh!"

"Apa begitu nada seorang awam kepada orang yang telah menyelamatkan desa ini?"Cela Elina kesal.

"Terima kasih ya Elina kau mau membelaku"

"Tentu saja dong, pasti berat buat memakai kekuatanmu lagi ya. Gak apa2 kok kalo masih trauma, aku ngerti keadaan mu. Anggap saja ini sebagai hari sialmu"

"Iya. Ya udah kalo begitu kita pulang aja aku udah lelah nih!"Jawab Hotaka

"Oke."Sahut Elina singkat