Bab 8 kenapa? hati ku sakit saat kau menghilang?
Setelah melihatnya menghilang di depan matanya.
Jun muyan merasa hati sakit seperti kehilangan sesuatu yang penting .
Jun muyan melihat dia menggunakan sumpah kehidupannya untuk di tukarkan cahaya nasib.
Membuatnya merasa terkejut bagaimana mungkin dia menggunakan kehidupan nya sendiri untuk tukar hidup ku.
Seharusnya dia membeci diri nya.
' kenapa-?
' dia seharusnya membenci diri nya
' kenapa-? Justru mengorbankan kehidupan nya sendiri
' apa dia bodoh ! dengan memberikan cahaya nasib ke orang lain sama artinya membuat hidupnya terus dalam kegelapan dan keputusan '
Dia tidak tahu apa dia begitu baik atau justru bodoh.
Memikirkan nya jun muyan tidak bisa bernafas dia terus memegang dada nya. Rasa sesak serta sakit tidak bisa ia tahan
' duk '
Tubuh kini jatuh berlutut tangan kanan terus memegang dada nya, alis mulai berkerut dahi kini sudah di penuhi keringat dingin
Tiba-tiba rasa manis di tenggorokannya ' batuk ' darah keluar dari mulutnya saat dia terus terbatuk.
Dada terasa sakit seakan jiwa terkoyak. rasa sakit ini benar-benar membuatnya meneteskan air mata , melihat air mata mengalir di mata nya membuatnya terkejut.
Perlahan-lahan jun muyan kembali tenang.
Dia mencoba berdiri dia berusaha menahan rasa sakit di dada nya.
Ketika dia melihat pemandangan di sekitar begitu cerah dan tenang. Pemandangan yang begitu Indah tidak terasa lengkap, dia tidak tahu hati terasa kosong dia tidak merasakan kebahagiaan yang dia impikan selama ini.
Jun muyan terus berjalan memasuki hutan penampilan yang haus darah kini hilang di gantikan penampilan yang kesepian dengan pedang hitam menyertai nya.
Dia terus berjalan tanpa tujuan, dia berjalan seperti kehilangan jiwa nya tidak peduli berapa kali ranting-ranting pohon menyakiti nya tidak membuatnya bergeming.
' jatuh '
Sampai tubuh tidak bisa menahan lagi berjalan
membuat nya terjatuh tubuh kini terbaring di tanah wajah pucat dilapisi keringat dingin
Batuk.. Batuk...
Dia terus terbatuk tanpa henti darah kental juga terus keluar dari mulutnya
Menangis....
Dia tidak bisa mengendalikan emosi nya, dia terus merasa sedih dan sakit ketika ia menyadari bahwa dunia kini berubah menjadi kosong.
dia tahu bahwa ia telah kehilangan suatu yang penting dalam hidupnya. Tidak peduli berapa kali ia mencari dia tidak tahu apa yang hilang.
Tangisan yang begitu memilukan terdengar jelas ke dalam hutan, tangisan yang melampiaskan rasa sakit serta ke kosongan hati.
Jun muyan terus berbaring di tanah sampai langit gelap.
Batuknya telah berhenti, air mata telah mengering
Mata emas nya terus menatap ke arah langit malam tidak ada Bintang di langit hanya ada awan kelabu menyelimuti seluruh langit malam.
Saat ia melihat ke langit dia teringat perkataan terakhir bai wei yin sebelum menghilang
' jika ada kehidupan selanjutnya aku harap kita tidak bertemu lagi '
Mengingat perkataanya membuatnya tertawa, tawa mempesona terdengar jelas di dalam hutan
Tawa itu tidak mengandung rasa bahagia hanya ada kesepian terdengar jelas dalam tawa nya
" jika ada kehidupan selanjutnya?
Apa kau bodoh!!
Tidak akan ada kehidupan selanjutnya, jika iya maka hidup mu hanya ada rasa keputusan dan kegelapan atau justru mungkin kau tidak bisa bereinkarnasi lagi! "
" bagaimana gadis bodoh sepertimu hidup selama ini, itu sebabnya kau di tipu oleh bajingan seperti ku " jun muyan terus menyumpahi nya tapi air mata tidak mencerminkan perkataanya yang kejam tapi justru seperti kekasih yang khawatir tentang kekasih nya akan di tipu karena begitu naif
Suara serak nya kembali terdengar
" kau begitu bodoh dan naif sehingga semua orang hanya bisa melindungi kenaifan mu"
" kau bahkan tidak tahu dunia begitu gelap dan berbahaya "