Orang bilang, manusia lahir membawa banyak keberuntungan. keberuntungan cinta, keberuntungan karir dan keluarga. Biya mengamininya, karena keberuntungan itu terus menerus mengikutinya sejak kecil. Dia merasa diberkahi banyak hal tanpa harus mencarinya.
Dia menjadi langganan juara kelas, memenangkan berbagai olimpiade, guru - guru membanggakannya, orang tuanya super care. Mereka pengusaha dibidang catering yang bisa dikatakan berjaya. Kakak lelakinya tampan, pemilik salah satu cafe hits yang terkenal dengan berbagai menu lezatnya dan banyak dipuja teman - teman, and ... you know, dampak baik untuknya karena hampir setiap hari cokelat dan kudapan sebangsanya mendarat dengan mulus diatas meja. dari siapa? tentu saja dari gadis - gadis pemuja kakaknya. Hal yang benar -benar membuatnya bahagia.
Tapi, dalam setiap keberuntungan, Tuhan pasti akan memberikan sandungan, dan tampaknya sandungan untuknya sedikit lebih besar, mungkin karena keberuntungannya sudah terlalu banyak. Tuhan gemas melihatnya tak juga berubah, malah berkubang dan merasa nyaman.
Dia, Sabiyah. Sesuai namanya, gadis itu hanya bertinggi badan 155 cm dengan berat 50kg. Memakai kaca mata bundar minus dua, dengan rambut berombak sebahu dan poni dora. tidak cantik, hanya berbibir pink lembut dan tidak mungkin ada yang memperhatikan.
Mulai hari ini, keberuntungan seolah menjauhinya.