sore itu suara khas vespa melintas di depan rumahku "om Ryan pulang" kataku sembari berlari kecil menuju rumah om Ryan yang hanya bersebrangan dengan rumahku.
Dewi, coba ambil cokelat di dalam tas kerja ayah dan berikan beberapa ke Sasa "perintah om Ryan pada anaknya yang 4 tahun lebih tua dari usiaku". Dengan wajah setengah hati Dewi menghampiriku dan memberikan cokelat dari ayahnya "bagianku berkurang karena Sasa!!" Dewi membatin. Setiap pulang kerja Sasa memang selalu membuntuti motor vespa om Ryan hingga terparkir rapih di teras rumah, dengan tangan melipat kebelakang sembari menunggu om Ryan memanggilnya untuk masuk kedalam rumah.
Om Ryan ayah yang baik, jika beliau tidak membawa pulang cokelat atau permen ia membagikan uang jajan untuk Sasa dan juga anak-anaknya. Sasa menjadi satu-satunya anak yang setiap hari setia menunggu om Ryan pulang kerja, bukan sekedar jajanan yang dikejar Sasa tiap harinya tapi kehangatan seorang ayah yang ia dapat dari sosok om Ryan 😓.